Dia juga mengungkapan, jika SKKH telah menjadi sesuatu yang wajib dimiliki oleh para peternak yang hendak menjual hewannya. Sehingga dirinya menghimbau kepada para peternak untuk segera membuat tersebut, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kita anjurkan untuk mengurus persyaratan (SKKH). Sehingga kita bisa memantau ke masing-masing tempat,” kata Plt. Kadispangtan tersebut.
Sebagai informasi, untuk total kasus PMK di Kota Malang sendiri, sejak tanggal 11 Mei 2022 hingga hari ini, Dispangtan Kota Malang mencatat terdapat 296 hewan terinfeksi. Hanya dengan kasus kematian satu ekor saja, dan kini tinggal 64 ekor yang masih dalam tahap pengobatan.
Selanjutnya, untuk penyaluran vaksin terhadap hewan ternak di Kota Malang masih menunggu instruksi dari pusat dan provinsi. (bim/mzm)
Baca juga:
- Disdikbud Kota Malang Wajibkan Pelajar Pakai Busana Muslim di Hari Santri
- Kementerian Imipas Terus Berbenah Pecat 17 Pegawai dan Gelar 11 Ribu Razia di Lapas
- Pemkot Batu Gandeng Polinema Perkuat Sinergi di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
- Alex Pastoor Sebut Target Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia Masih Belum Logis
- Pemkot Malang Bantu Percepat Izin Bangunan Ponpes, Begini Syaratnya!