Kota Malang, SERU – Jalan Bunga Cokelat dan jalan Pisang Kipas yang sempat diperbincangan netizen karena genangan air (banjir), langsung mendapat respon Pemkot Malang (DPUPR). Dalam unggahannya, netizen bernama Vikram menginformasikan sudah bertahun-tahun kondisi seperti itu dan tidak ada penanganan (percakapan sosmed kemarin 26/11 ’19).
Merespon hal tersebut, Tim Satgas DPUPR melakukan peninjauan lapangan. Dipimpin Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase DPUPR Kota Malang, Bambang Nugraha, kembali Satgas DPUPR menemukan fakta dan kenyataan bahwa luapan air yang masuk dan lewat drainase tak tertampung serta meluap ke jalan, karena terjadi penyumbatan sampah.

“Setelah kita telusuri, titik penyumbatan karena tumpukan sampah di jalan Bunga Sakura, akhirnya memicu penyumbatan memanjang hingga ke jalan Bunga Cokelat dan jalan Pisang Kipas, yang mengakibatkan banjir luapan. Tidak ada masalah dengan sistem atau konstruksi drainase, namun faktor utamanya sampah,” terang Banu, sapaan akrab Kabid PUPR Kota Malang.
Menanggapi kenyataan ini, Walikota Sutiaji nampak “masgul dan geregetan” kala mengetahui sumber serta penyebab banjir adalah sampah. “Begitu dapat informasi dari sosial media, itu langsung saya perintahkan untuk cek. Kalau memang ada hal teknis, segera saya minta evaluasi serta perbaikan secara teknis. Tapi begitu tahu faktornya sampah dan kembali sampah, saya sampai kehabisan kata,” masgul Sutiaji.
Menurutnya, ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Percuma, meski infrastruktur telah dibenahi, namun apabila perilaku tak bertanggung jawab terhadap lingkungan masih saja ada. “Saya minta ada penerapan sanksi atas hal itu,” tegas Sutiaji. (rhd)