Malang, SERU.co.id – Musim hujan berkepanjangan picu kerusakan pada tanaman cabai. Para petani mengaku hasil panen mereka menurun drastis sehingga mengakibatkan harga cabai di pasaran meroket tajam.
Petani cabai, Semmi (58), warga Jatimulyo, Kecamatan Sumberpucung Malang mengaku karena hujan yang berkepanjangan membuat buah cabai yang ia tanam berwarna hitam-hitam dan mengering. Atau yang sering para petani sebut cacar buah (antraknosa).
“Saya hanya menanam sedikit, 700 pohon saja. Biasanya kalau tidak kena virus saya sekali panen sampai 10-20 kilogram, sekarang hanya satu kilogram, dua kilo aja bagus,” seru Sammi.
- Diskopindag Kota Malang Tepis Isu 57 Koperasi Merah Putih Disusupi Pengurus Titipan
- Mencuat Isu Monopoli, DPRD Kota Malang Dalami Mekanisme Penyelenggaraan Koperasi Merah Putih
- Kebun 123 Turen Jadi Surga Tanaman Hias Sejak 2015 Silam
Tak hanya petani, para pedagang juga merasa resah karena banyak petani yang gagal panen akhirnya harga cabai meningkat. Seperti dirasakan salah satu pedagang cabai di Pasar Ngebruk Kecamatan Sumberpucung, Sriani (53). Ia menjelaskan, harga cabain kini semakin hari semakin naik.
Sekarang ini harga dari petani mencapai Rp70 ribu per kilogramnya, kemudian dirinya jual kembali Rp90 ribu. Hal tersebut membuat para pembeli mengurangi jumlah belanjaannya.

“Ya berkurang, biasanya sehari paling sedikit habis lima kilogram, tapi saat ini paling banyak hanya 3 kilogram. Kualitas barangnya juga menurun, karena petani gagal panen hujan terus,” terang Sriani.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kabupaten Malang, Agung Purwanto menjelaskan, guna menanggulangi fenomena itu, pihaknya akan melakukan pamantauan. Juga akan berkoordinasi dengan kabupaten lain untuk mencegah langkanya cabai rawit di Kabupaten Malang. Bila perlu kemungkinan ada pasokan cabai dari luar Jawa Timur yg bisa dialihkan ke Kabupaten Malang.
“Kita terus memantau, melakukan koordinasi dengan beberapa kabupaten lain untuk menutupi kebutuhan cabai tetap terjaga di Kabupaten Malang,” jelas Agung. (ws6/ono)
Baca juga:
- Diskopindag Kota Malang Tepis Isu 57 Koperasi Merah Putih Disusupi Pengurus Titipan
- Mencuat Isu Monopoli, DPRD Kota Malang Dalami Mekanisme Penyelenggaraan Koperasi Merah Putih
- PMI Kota Malang dan Indonesia Sehat Jiwa Resmikan Poli Psikologi, Tekan Angka Bunuh Diri
- Wali Kota Batu Kunjungi Kediaman Korban Bullying di Hari Anti Bullying
- Fatayat NU Kota Batu Siap Dukung Visi Misi Kepala Daerah