Malang, SERU.co.id – Akses Jembatan Tunggulwulung-Tlogomas (Tunggulmas) ditutup sementara. Kendati demikian, masih ditemukan beberapa warga yang menerobos menggunakan jembatan tersebut.
Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Yoppi Anggi Khrisna mengatakan, penutupan akses jembatan Tunggulmas berangkat dari evaluasi. Ia menjelaskan, jika ruas jalan di sekitar jembatan tersebut sering menjadi titik kemacetan di wilayah barat Kota Malang.
“Karena sebagai evaluasi selama ini jembatan tersebut justru membuat arus lalu lintas menjadi padat,” saat dikonfirmasi oleh SERU.co.id, pada Jumat (22/4/2022).

Sehingga Pemerintah mengambil langkah untuk menutup sementara akses penggunaan Jembatan Tunggulmas. Sembari menunggu intruksi, pihaknya tetap akan memonitoring situasi arus Lalin di lokasi.
“Itu sementara kita lakukan penutupan, sambil menunggu rambu-rambu yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi maupun Kota. Nanti akan kita evaluasi terus setiap minggu, jika memungkinkan untuk dibuka, maka kita langsung buka,” sambungnya.
Diketahui, penutupan akses jembatan tersebut dimulai hari ini. Hasil dari pantauan SERU.co.id sudah terdapat road barrier (pembatas jalan) yang menutupi.
“Penutupan mulai sekarang, semua kendaraan tidak boleh lewat dan tidak ada pengecualian,” pungkasnyas.
Sebelumnya, Kepala Dishub Kota Malang, Heru Mulyono mengatakan, penutupan akses jembatan Tunggulmas bukanlah inisiasi dari pihaknya.
“Bukan inisiasi Dishub Kota Malang (saat ditanya soal penutupan akses Jembatan Tunggulmas). Coba konfirmasi ke pihak UPT PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur,” ujar Heru, Kamis (21/4/2022) kemarin.
Sementara itu, salah seorang warga kelurahan Tlogomas, Edi (44) mengaku, jika penutupan akses jembatan Tunggulmas tersebut, sebetulnya tidak terlalu berpengaruh kepada tingkat kemacetan.
“Macetnya bukan dari jembatan sini sebenarnya, kalau di sini sendiri mudah diatur kok. Jadi tidak seberapa padet,” ungkap Edi.
Untuk mengakses jembatan yang menjadi jalur alternatif ke arah Karangploso hingga Surabaya, hanya diperuntuk bagi pengguna jalan dari arah Kota Batu saja.
“Kalau dari arah timur gak boleh, soalnya ada pembatasnya, cuman kesadaran orang sendiri-sendiri,” tuturnya.
Ia mengaku, adanya akses jembatan alternatif itu sangat membantu bagi pengguna jalan.
“Jembatan ini sangat membantu, sebetulnya masalah macet atau tidaknya wajar lah namanya kendaraan. Yang jelas dari jembatan ini, dapat mengurangi keramaian yang ada di Kota, apalagi kalau akhir pekan, ” tandas Edi.
Terlihat di lokasi, masih terdapat warga yang menerobos penutup jalan tersebut. Namun, terdapat beberapa warga yang mengatur arus lalu lintas agar tidak menimbulkan kemacetan. (ws5/mzm)
Baca juga:
- Pelajar SMK di Malang Hilang Terbawa Arus Sungai Usai Terlibat Kecelakaan Lalu Lintas
- Kenaikan Harga Jelang Nataru, Akademisi UMM Desak Pemerintah Perkuat Sistem Pangan Berkelanjutan
- Banjir Bandang Terjang Sumatra, Akademisi UMM Soroti Lemahnya Pengawasan dan Penegakan Hukum
- Raih Predikat Hotel Terfavorit di Batu Tourism Award 2025, Ini Kata GM Aston Inn Batu
- Bupati Sumenep Selamatkan Pegawai Honorer, Ribuan Pegawai Diangkat PPPK Paruh Waktu








