Pertamina Jamin Stok Aman di SPBU Hingga Rest Area

Kondisi antrian normal di salah satu SPBU, disela pengisian oleh truk tangki Pertamina. (jaz) - Pertamina Jamin Stok Aman di SPBU Hingga Rest Area
Kondisi antrian normal di salah satu SPBU, disela pengisian oleh truk tangki Pertamina. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Menjelang mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Pertamina memastikan stok aman. Selain itu, beberapa skema untuk mengantisipasi kemacetan dan antrian dengan kantong SPBU di arah tempat wisata dan rest area tol.

Sales Branch Manager Malang Raya PT Pertamina Patra Niaga, Ahmad Ubaidaillah Maksum mengatakan, kantong SPBU disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan liburan di tempat wisata.

Bacaan Lainnya

“Sudah kita siapkan, seperti di SPBU Beji 16 sampai 24 KL. Kalau yang di tol ada Modular Pertashop rest area 84B sebanyak 3 KL,” seru Ahmad Ubaidaillah Maksum.

Tim Communication Relation Patra Niaga Pertamina Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra mengaku, Satgas Lebaran Pertamina secara angka paham di print out Malang Raya ada kenaikan. Saat ini sudah naik dibanding bulan Januari.

“Gasoline kami perkirakan ada kenaikan 11 sampai 15 persen dari normal,” imbuh Arya.

Arya menambahkan, pembelian solar di beberapa tempat memang diatur. Karena merupakan bahan bakar yang disubsidi, sehingga ada kuota limit pembelian. Bahkan dilakukan pencatatan nomor polisi kendaraan bermotor, untuk melihat intensitas pembelian.

“Nopol sebenarnya (regulasi) dari BPH Migas. Mereka ingin melihat mereka yang beli ini siapa sih,” jelasnya.

Tim Communication Relation Patra Niaga Pertamina Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra, memberikan penjelasan ketersediaan stok BBM. (jaz) - Pertamina Jamin Stok Aman di SPBU Hingga Rest Area
Tim Communication Relation Patra Niaga Pertamina Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra, memberikan penjelasan ketersediaan stok BBM. (jaz)

Selanjutnya, ada beberapa kendaraan yang tidak diperbolehkan menggunakan solar. Pertama, kendaraan perkebunan dan pertambangan dengan roda lebih dari enam. Serta kendaraan pribadi yang secara spesifikasi harus menggunakan BBM jenis Dextlite, tetapi menggunakan subsidi.

“Sanksi belum diatur terhadap konsumen yang seharusnya pakai Dextlite, tetapi masih menggunakan solar,” ujarnya.

Sebagai informasi, per Maret 2022, kebutuhan Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di Kota Malang tercatat sebesar 479 KL/hari, dan Gasoil (Solar, Dexlite serta Pertamina Dex) sebanyak 79 KL/hari.

Sementara Gasoline di Kabupaten Malang 773 KL/hari, Gasoil diangka 348 KL/hari. Sedangkan untuk kebutuhan LPG PSO Malang Raya 431 MT/hari dan LPG Non PSO Malang Raya 18 MT/hari. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait