Batu, SERU.co.id – Banjir bandang yang terjadi 4 November 2021 silam, telah menyebabkan tujuh korban jiwa, dan beberapa rumah mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut, mulai tingkat sedang, hingga berat. Namun perkembangannya, beberapa rumah sudah tuntas dibangun ulang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan, saat ini penanggulangan bencana lebih menitikberatkan pada pengurangan resiko bencana berbasis komunitas. Dalam penanggulangan bencana, Pentahelix yang terdiri dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi atau pakar dan media massa memiliki peran. Untuk Kota Batu, peran komunitas, diakui sangat membantu BPBD Batu.
“Masyarakat kota Batu yang memiliki jiwa sosial tinggi. Itu yang membuat BPBD Batu bisa berdiri tegak dan bersama-sama dalam menanggulangi bencana,” serunya.
Agung menuturkan, sejak tahun 2012, terjadi lima bencana kategori tinggi di wilayah Batu. Antara lain Erupsi gunung Kelud 2014, kebakaran hutan gunung Arjuno tahun 2019, dan angin puting beliung desa Sumber Brantas tahun 2019. Selain itu juga terjadi tanah longsor di Dusun Brau, Desa Gunung Sari tahun 2020 dan banjir bandang Desa Bulukerto dan sekitarnya tahun 2021. “Semuanya berhasil ditangani dengan baik, terbantu dengan peran masyarakat yang ada didalam pentahelix ini,” ungkapnya.
Agung juga menambahkan, BPBD Batu telah melaksanakan pemetaan potensi bencana di kota Batu. Ada tujuh potensi bencana, salah satunya adalah tanah longsor, sesuai dengan topografi Kota Batu. Potensi bencana tersebut, tersebar di 10 titik, diantaranya enam titik di wilayah Kecamatan Bumiaji dan empat titik di Kecamatan Batu.
“Banjir bandang yang terjadi November tahun lalu, juga berimbas pada dilakukannya review tata ruang kota Batu,” pungkasnya. (ws3/rhd)
Baca juga:
- Bupati Jember Berikan Bonus Atlet Porprov IX, Terbesar di Jatim
- 22 Sekolah Kota Malang Direhab Gunakan PAK APBD Rp3 Miliar, Ini Daftarnya!
- WAQF Goes to Campus Kenalkan Wakaf Produktif Berbasis Kampus dan Dana Abadi
- Desa Landungsari Digadang-gadang Menjadi Desa Budaya di Kabupaten Malang
- Pemkab Malang Gencarkan Sosialisasi Aplikasi SIMAMA untuk Pemerintahan Desa Digital