Batu, SERU.co.id – Permasalahan sampah yang sempat mencuat beberapa minggu lalu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung Batu, kini urung terdengar. Penerapan aturan stiker bagi kendaraan sampah yang masuk ke lokasi TPA Batu, tidak terasa sudah berjalan sebulan. Pewarta SERU.co.id, mencoba menggali informasi perkembangan kebijakan ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan mengaku, penerapan stiker bagi kendaraan pengangkut sampah memberikan dampak positif. Saat ditanya apakah memberikan dampak penurunan volume sampah yang masuk, Kepala DLH mengaku ada. Namun untuk detail datanya, ada di koordinator DLH yang menangani.
“Pasti ada pengurangan,” serunya dengan singkat.
Sub koordinator pengolahan persampahan, pengawas lingkungan, Vardian Budi santoso mengatakan, dengan stikerisasi kendaraan sampah, DLH bisa memantau jumlah masuk sampah secara rinci. Dari hasil penimbangan kendaraan, keluar data rekapitulasi volume sampah. Data ini dicetak per minggunya
“Rekapitulasi volume sampah, memuat data sampah masuk harian, dari kendaraan pengangkut sampah berplat nomor hitam dan yang berplat nomor merah atau milik Pemkot Batu,” serunya.
ASN yang bekerja di bawah Bidang pengelolaan persampahan dan pengelolaan limbah B3, DLH Kota Batu ini juga memegang database mobil angkut sampah secara rinci. Selain memuat nama pengemudi juga identitas lengkap kendaraan. Selain itu juga memuat wilayah angkut sampah
“Untuk yang plat nomor merah, kendaraan dinas, ada stiker dan barcodenya. Sementara itu ada beberapa angkutan plat hitam yang dapat surat dari pihak Desa Tlekung,” ungkapnya.
Dari sampling data rekapitulasi volume sampah mingguan, pewarta SERU.co.id menemukan selisih jumlah sampah masuk. Volume sampah dari kendaraan plat hitam, ada pengurangan sekitar 4-5 ton. Data dilihat dari sebelum dan sesudah penerapan stiker kendaraan angkutan sampah 21 Februari 2022 lalu.
Sebagai tambahan informasi, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, dalam sambutannya di Musrenbang kecamatan Junrejo, juga sempat mempublikasikan tentang akan datangnya mesin pirolisis. Mesin ini diyakini sebagai salah satu solusi pengurangan sampah di Kota Batu. Dirinya pun, meminta warga untuk bersabar menunggu kedatangan mesin itu. (ws3/mzm)
Baca juga:
- Entas Anak Tidak Sekolah, Pemkab Malang Bentuk Tim Saber ATS Kecamatan
- HPI DPC Malang Gelar Tour Guide Development Program 2025, Ajang Seleksi Calon Anggota Baru
- Hulu Brantas Bersih, Tim Susur Sungai Justru Temukan Limbah dari Kandang Babi dan Pabrik tahu
- Disdikbud Kota Malang Wajibkan Pelajar Pakai Busana Muslim di Hari Santri
- Kementerian Imipas Terus Berbenah Pecat 17 Pegawai dan Gelar 11 Ribu Razia di Lapas