Batu, SERU.co.id – Pandemi covid-19 telah memberikan dampak buruk terhadap UMKM. Dampak buruk itu, antara lain banyak UMKM yang kesulitan melunasi pinjaman, serta membayar tagihan listrik dan gaji karyawan. Banyak juga UMKM yang terpaksa melakukan PHK.
Ketua Asosiasi Pengusaha Kota Batu (APKB) Riyanto mengatakan, saat ini masih sekitar 50 persen anggotanya berusaha untuk bertahan. Dari 50 persen itu pun, tidak semua mampu melakukan kegiatan produksi secara rutin. Kemampuan produksi pun tidak sama seperti sebelum pandemi.
“Ada yang hari ini produksi, besoknya tidak. Kalau sudah ada barang yang keluar, baru produksi lagi, seperti itu,” seru Riyanto.
Konsultan produksi di PLUT Kota Batu ini juga mengaku, sampai saat ini pasar masih relatif lesu. Meskipun kegiatan pariwisata sudah mulai menggeliat, namun belum normal seperti saat sebelum pandemi. Sehingga permintaan barang di beberapa outlet yang menampung produk UMKM Batu, belum bisa dibilang meningkat.
“Sekarang tidak berani stok banyak-banyak, karena produk juga dibatasi disana. Akibatnya ya kadang kami produksi, kadang kami rem dulu,”
Pengusaha sari apel Brosem inipun berharap, kondisi pasar, bisa segera kembali normal. Terlebih lagi menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Karena saat itulah, puncak produksi yang bisa mendatangkan keuntungan bagi pengusaha UMKM, khususnya produk makanan ringan dan minuman khas Kota Batu.
“Semoga marketnya segera baik kembali,” pungkasnya. (ws3/rhd)
Baca juga:
- Pelajar SMK di Malang Hilang Terbawa Arus Sungai Usai Terlibat Kecelakaan Lalu Lintas
- Kenaikan Harga Jelang Nataru, Akademisi UMM Desak Pemerintah Perkuat Sistem Pangan Berkelanjutan
- Banjir Bandang Terjang Sumatra, Akademisi UMM Soroti Lemahnya Pengawasan dan Penegakan Hukum
- Raih Predikat Hotel Terfavorit di Batu Tourism Award 2025, Ini Kata GM Aston Inn Batu
- Bupati Sumenep Selamatkan Pegawai Honorer, Ribuan Pegawai Diangkat PPPK Paruh Waktu








