Usai Ganti Nama, Dynamix Gandeng Stakeholders Pertahankan Marketshare

Agung Wiharto (kanan), dan Taufik Hidayat, menunjukkan produk Dynamix. (rhd)

Kota Malang, SERU

Mempertahankan lebih sulit daripada mencapai. Namun paska pergantian nama merek semen Holcim menjadi Dynamix, tentunya menjadi tantangan tersendiri. Selain mempertahankan marketshare yang ada, mengenalkan merk baru kepada pasar yang ada menjadi tantangan pula.

Baca Lainnya

“Marketshare kami di Jawa Timur sekitar 13,5 persen. Kami terus melakukan maintance bersinergi dengan Semen Indonesia grup, agar marketshare Dynamix tetap terjaga. Bagaimana kita menjamin ketersediaan barang untuk pelanggan kita, baik melalui distributor, kontraktor, developer dan retail. Tentunya dengan menjaga kualitasnya pula,” seru Agung Wiharto, Direktur Human capital, Legal dan Corporate Affairs PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk, di sela acara  “Berani Berubah Lebih Baik” di Hotel Harris, Kota Malang, Selasa (5/11/2019) malam.

Animo masyarakat dalam sosialisasi pengenalan Dynamix. (rhd)

Menurut Agung, mempertahankan jauh lebih baik ditengah persaingan industri semen yang terus berkembang pesat. Sebab, dari 7 industri, sekarang tumbuh menjadi 19 industri semen di Indonesia. “Mempertahankan marketshare itu luar biasa, jika tidak mau digerogoti pemain baru. Kita terus lakukan berbagai terobosan, dan memastikan stok barang aman agar konsumen tetap loyal dan tidak pindah merk,” tegas Agung, didampingi Taufik Hidayat, Head of Customer Marketing PT SBI Tbk.

Pergantian merk pada awal tahun sempat membingungkan konsumen pasif, namun dengan sosialisasi dan sinergi bersama semua pihak stakeholders, Dynamix mudah dikenali dengan keunggulan yang dimiliki. “Produk dan kualitas tetap sama, hanya ganti merk Dynamix. Malah sekarang Dynamix juga mengembangkan produk khusus dan turunannya, seperti beton cepat kering, beton cepat menyerap polusi, beton landasan balapan, dan lainnya,” beber Agung, sembari mencontohkan beberapa bangunan yang menggunakan produknya, seperti Jatim Park 3 (Dino Park), Lembah Tumpang dan Proyek Ngantang.

Saat ini, di Jawa Timur terdapat 21 retail distributor aktif yang melayani hampir 4000 toko bangunan. Oleh karena itu, Dynamix berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan solusi berkelanjutan yang lebih baik. Distribusi Dynamix telah dilakukan di Pulau Jawa dan akan terus bergulir hingga ke wilayah lainnya di Indonesia. (rhd)

Berita Terkait

Iklan Cukai Pemkab Jember

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *