Begini Kisah 8 Perantau Selamat Dari Kerusuhan Wamena

Salamin, didampingi istrinya.

Probolinggo Seru – Bersyukur bisa kembali pulang dalam keadaan selamat dari kerusuhan Wawena Papua, 8 warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, tiba ke kediamannya, Rabu (2/10/2019) malam.

Salamin yang bekerja sudah 1 tahun 9 bulan di Wamena sebagai karyawan pabrik, merasa sangat bersyukur bisa keluar dari zona konflik Papua dan bisa kembali berkumpul dengan keluarga lagi. “Kalo orang Sumbersuko sendiri ada 8 orang, saya sendiri, Kodir, Sunam, Sugeng besar, Sugeng kecil, Saton, Deni, Mat,” sebut Salamin, Kamis (3/10/2019) siang.

Baca Lainnya

Samin mengkisahkan kejadian Senin (23/9/2019) lalu. Salamin tiba-tiba mendengar suara tembakan berkali-kali, hingga membuat Salamin dan beberapa temannya langsung lari ke belakang tempat kerjanya, lalu bersenyembunyi. “Tanggal 23 September itu tepatnya. Saya dan teman-teman sedang asik bekerja, tiba-tiba ada suara tembakan berkali-kali, dan kami pun ketakutan dan langsung bersembunyi di belakang tempat kerja kami. Itu masih di dalam pagar lingkungan tempar kerja,” jelas Salamin

Mendengar suara tembakan diluar terus berlanjut, yang diketahui dari para pendemo mengepung dari depan. Berpindahlah Salamin dan temannya ke rumah penduduk asli Wamena yang menjadi rekan kerjanya. Setelah dari tempat tersebut, mereka berlari ke markas Kodim Wamena. Bersama 7 orang temannya, Salamin kemudian berpindah lagi ke Bandar Udara TNI AU. Dari Bandara TNI itulah kemudian mereka diungsikan ke Jayapura.

“Tepat pada kejadian, saya bersembunyi dibelakang pabrik. Setelah beberapa jam saya pindah lagi ke rumah orang Papua yang menjadi teman saya. Dari situ saya mengungsi di Kodim selama 3 hari. Setelah itu saya lari ke lapangan udara TNI AU, sekitar 2 hari disana. Pas malamnya di data, besoknya langsung dipindahkan ke Jayapura. Kemudian kami diangkut pulang mengggunakan Hercules, transit dan menginap semalam di Biak, Papua Barat.   Pagi hari berangkat menuju Ambon, dan transit di Makasar. Terus langsung ke Malang. Saya tiba disini merasa bersyukur, bisa kembali berkumpul dengan keluarga,” cerita Salamin.

Disambut Gubernur Jatim Khofifah, semua perantau asal Papua diberi santunan Rp 1 juta. Tak hanya Salamin dan teman-temannya, namun semua perantau se-Jatim yang tergabung dalam rombongan pertama ini. (rhd/yud)

Berita Terkait

Iklan Cukai Pemkab Jember

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *