Alami Gempa, Ratusan Siswa SD Penanggungan 1 Sembunyi Di Kolong Meja

Para siswa bersembunyi di bawah kolong meja. (rhd)

• Simulasi tanggap bencana

Kota Malang, SERU – Ketika mendengar alarm tanda bahaya terjadinya gempa, spontan sekitar 333 siswa SDN Penanggungan 1 Kota Malang, serempak jongkok dan bersembunyi di bawah kolong meja sembari menutupi kepalanya dengan tas. Tak lama, setelah dirasa aman dan memungkinkan, mereka keluar kelas dengan rapi sembari tetap meletakkan tasnya melindungi kepala, menuju titik kumpul di halaman depan sekolah.

Baca Lainnya

Peristiwa tersebut merupakan simulasi dan sosialisasi tanggap bencana yang diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang di SDN Penanggungan 1, Rabu (6/11/2019). “Datangnya bencana, kita tidak ada yang tahu. Dengan simulasi dan sosialisasi tanggap bencana ini, menjadikan anak-anak dan guru siap menghadapi. Pada usia ini, anak-anak lebih cepat menerima, dengan harapan bisa ditularkan ke rekan, keluarga, dan masyarakat sekitarnya, sehingga aman saat sewaktu-waktu terjadi bencana,” ungkap Nur Azmi, Kasi Kesiapsiagaan, sekaligus merangkap Kabid Pencegahan BPBD Kota Malang.

Mengamankan diri berkumpul di titik kumpul halaman sekolah. (rhd)

Materi yang diberikan berupa simulasi bencana gempa dan angin puting beliung. Hampir sama dengan tanggap bencana gempa, saat terjadi bencana puting beliung, perbedaannya tidak boleh keluar rumah hingga kecepatan angin dirasa aman. “Metode yang kami ajarkan sama, yaitu lindungi kepala, sembunyi di bawah kolong meja, dan jauhi kaca. Saat keluar dan berkumpul di titik kumpul, tidak boleh panik dan lari, karena dikhawatirkan akan bertabrakan dan jatuh korban,” beber Azmi

Disebutkan Azmi, program tanggap bencana akan disosialisasikan kepada 20 sekolah di Kota Malang selama 2019. Sayangnya, hanya 8 sekolah yang menggunakan dana APBD 2019, selebihnya merupakan dana mandiri dari sekolah yang dikunjungi. Usai simulasi, nantinya pihak sekolah akan diberikan gambaran jalur evakuasi untuk menuju titik kumpul.

Nur Azmi dan Sumaji, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

“Kami serahkan kepada sekolah agar dibuatkan gambar jalur evakuasi yang ditempelkan di dinding, agar memudahkan warga sekolah tanggap dan aman,” ungkap Azmi, sembari mengapresiasi peran tim Kelurahan Tangguh Penanggungan, sebagai kepanjangan tangan BPBD Kota Malang.

Sementara itu, Kepala SDN Penanggungan 1, Sumaji, mengapresiasi BPBD Kota Malang dan Tim Kelurahan Tangguh Penanggungan atas simulasi dan sosialisasi tanggap bencana yang diberikan. “Sudah seharusnya anak-anak mengenal sedini mungkin tentang tanggap bencana. Sengaja kami tidak diberitahu anak-anak, agar mereka serius dan tidak guyon dalam menghadapi bencana, meski hanya simulasi,” ungkap Sumaji. (rhd)

Berita Terkait

Iklan Cukai Pemkab Jember

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *