Pemkot-Forkopimda Antisipasi Gangguan Konflik Hingga Nataru

Rakor Pemkot bersama Forkopimda Kota Malang. (jaz) - Pemkot-Forkopimda Antisipasi Gangguan Konflik Hingga Nataru
Rakor Pemkot bersama Forkopimda Kota Malang. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Tahun 2022 akan segera datang dengan segala harapan. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang beserta Forum Komunkasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Penanganan Terpadu (Timdu) Penanganan Gangguan Konflik Sosial dan Fasilitasi Forkopimda Bulan Desember 2021.

Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengungkapkan, agenda kali ini merupakan pertemuan rutin, terlebih bertepatan di penghujung Desember. Agar beberapa kejadian bisa digunakan untuk pembelajaran di tahun depan.

Bacaan Lainnya

“Khusus Nataru nanti kami semua dari Kodim, Polresta, Kejari, memformulasikan bagaimana menjaga kondusifitas keamanan dan kenyamanan bagi warga,” seru Sutiaji,di Ruang Sidang Balaikota Malang, Rabu (22/12/2021).

Walikota Malang memberikan keterangan kesiapan Nataru. (jaz) - Pemkot-Forkopimda Antisipasi Gangguan Konflik Hingga Nataru
Walikota Malang memberikan keterangan kesiapan Nataru. (jaz)

Menurutnya, banyak rentetan kejadian selama tahun 2021, baik kekerasan, demonstrasi, hingga konflik sosial terjadi di Kota Malang. Baik Polresta Malang Kota dan Kodim 0833 Kota Malang menyampaikan komitmen bersama.

“Kita giatkan komunikasi dan kewaspadaan di masing-masing kelurahan sampai RT/RW,” ungkapnya.

Soal pengamanan, Pemkot Malang telah menyiapkan beberapa skema dengan peletakan beberapa titik pos yang akan diisi oleh petugas keamanan. Meski dilakukan pengetatan, akan tetapi dalam Liburan Nataru 2021 tidak ada penyekatan.

Senada, Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto SIK MSi menjelaskan, melalui Rakor yang diselenggarakan Pemkot, Polresta dan Kodim, telah membuat tiga pos pengamanan, satu pos terpadu dan satu pos pelayanan.

“Personel gabungan kurang lebih 600 personel, baik dari TNI, Polri, Pemkot dan itu belum diluar komunitas lainnya,” ungkap AKBP Budi Hermanto.

Buher, sapaan akrabnya mengaku, pihaknya juga sudah meminta kepada para pengelola gereja untuk memberikan jadwal peribadatan, sejak rakor satu bulan lalu.

“Kita juga minta gereja membuat Satgas Covid-19 sendiri dan aplikasi peduli lindungi. Serta sudah melakukan komunikasi dan konfirmasi kepada gereja-gereja untuk agenda kegiatannya,” ungkap lulusan Akpol 2000 berpengalaman dalam bidang reserse ini.

Sebenarnya, Pemkot Malang sudah terbantukan dengan beberapa relawan yang ikut mengcover pengamanan di sejumlah titik. Sebab, itulah yang diinginkan bagaimana masyarakat maupun lintas agama juga ikut bersama-sama menjaga kondusifitas keamanan hingga tingkat bawah.

“Kalau komunitas, masyarakat, aliansi lintas ingin membantu, ayo bersama-sama kita jaga,” tutup pria yang pernah menjabat Wadir Resnarkoba Polda Kalimantan Selatan.

Rakor tersebut turut dihadiri oleh Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, Komandan Kodim 0833, Letkol Arm Ferdian Primadhona, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiani, Kajari Kota Malang, Zuhandi SH MH. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait