Malang, SERU.co.id – Rencana Gedung Kesenian Gajayana Kota Malang bakal direnovasi. Menurut pegiat seniman musik, ada hal yang lebih urgent. Nantinya, ketika sudah dibangun, agar tidak hanya menjadi sebuah gedung tanpa fungsi esensial.
Pasalnya, bangunan yang berlokasi di Jalan Nusa Kambangan Nomor 19 Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang ini, sudah lama menjadi tempat berbagai pertunjukan kesenian. Selain merehab, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, juga harus memikirkan akan diisi kegiatan apa.
“Mungkin perlu disiapkan kalender event yang bisa mewakili kreasi-kreasi seniman-seniman yang ada di Kota Malang. Bukan hanya bangunannya saja, tetapi juga rohnya,” seru Ketua Museum Musik Indonesia (MMI), Hengki Herwanto, saat ditemui SERU.co.id di salah satu ruang MMI.
Menurutnya, itikad baik Pemkot Malang sangat baik. Gedung bersejarah tersebut dibangun sejak tahun 1934, bisa dimanfaatkan untuk pertunjukan-pertunjukan kesenian sesuai namanya ‘Gedung Kesenian Gajayana’.
Sebagai informasi, rencananya renovasi gedung bakal direalisasikan pada tahun 2022. Rencana tersebut sangat beralasan, karena hal yang paling mencolok adalah beberapa bagian sudah bocor, dan kurang nyaman ditempati.
“Itu seperti jendela-jendela kaca yang pecah, kotor. Jelas mengganggu akustik, perlu juga perbaikan kursi,” ungkapnya.
Perihal studio rekaman, pihaknya belum berpikir lebih jauh untuk membuat ruangan khusus. Sebab perkembangan zaman sekarang bisa dengan mudah untuk membuat musik hingga menjadi sebuah karya musik.
“Dengan kemajuan teknologi dengan alat ini (gadget) sudah bisa bikin alat rekaman sendiri. Banyak fenomena teman-teman punya studio rekaman pada sepi,” terang Hengki.

Ditanya soal perluasan Museum Musik Indonesia, dirinya berharap pemerintah bisa menambah lokasi lebih luas. Karena koleksi yang berada di MMI dari masa ke masa semakin bertambah.
“Kayaknya dengan bertambahnya koleksi. Kita berharap mudah-mudahan tidak hanya lantai dua saja yang dipakai MMI, tapi lebih luas lagi,” pintanya.
Sebelumnya, Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana menuturkan, berinisiatif untuk merehab gedung di tahun 2022 mendatang. Kedepan ketika sudah jadi, jika memang harus memungut biaya atau iuran tidak sampai menjadi beban pemanfaat gedung.
“Polanya nanti kita bicarakan bersama, yang jelas tidak memberatkan untuk seniman dan masyarakat Kota Malang,” ujar Suwarjana.
Hal tersebut, dalam rangka pengoptimalan, dan mewadahi para seniman untuk berkreasi, hingga menampilkan kesenian kebudayaan agar tetap lestari. Gedung tersebut milik Pemkot Malang yang bersejarah serta berada di tengah kota.
“Di sisi lain, kita punya budayawan yang banyak, namun tempat ajang tampilan mereka kurang,” paparnya.
Pihaknya beralasan untuk merehab gedung supaya siapapun bisa menggunakan fasilitas tempat. Selagi digunakan untuk tampil, latihan, maupun gladi bersih kesenian maupun kebudayaan. Karena masih banyak yang belum memenuhi dari segi sarana dan prasarana.
“Makanya nanti akan kami rehab, disiapkan lighting dan soundsystem yang memadai. Harapan kami, supaya bisa mengembangkan para seniman di Kota Malang,” jelasnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Tingkat Hunian Hotel Kota Malang Capai 47 Persen, Diyakini Melonjak Lewat Program 1.000 Event