Mango Mask Dream dari Limbah Kulit Mangga

Mango Mask Dream karya mahasiswi UMM. (ist) - Mango Mask Dream dari Limbah Kulit Mangga
Mango Mask Dream karya mahasiswi UMM. (ist)

Malang, SERU.co.id – Limbah mangga seringkali hanya terbuang di tempat sampah, padahal menyimpan kandungan yang sangat bermanfaat. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) lolos pendanaan Program Kreatifitas Mahasisiwa – Kewirausahaan (PKM-K), ide itu berhasil lolos tahap pendanaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Mei lalu.

Ketua Tim, Elvira Putri mengatakan, memanfaatkan limbah kulit mangga sebagai masker wajah. Kandungan dari kulit mangga sangat kaya akan antioksidan yang baik bagi kulit. Namun, sejauh ini masih belum banyak dimanfaatkan untuk perawatan kulit.

Bacaan Lainnya

“Terdapat berbagai kandungan yang mampu membersihkan dan merawat kulit agar lebih sehat. Di samping itu, juga dapat mencegah noda yang akan merusak kulit,” seru Elvira Putri.

Terkait proses, ada yang harus dilalui untuk mengubah limbah kulit mangga menjadi produk masker wajah. Pertama, mengumpulkan limbah kulit mangga yang kemudian dicuci dan dikeringkan. Setelah itu, harus melalui proses ekstraksi kulit.

Tidak cukup sampai disitu, hasil dari ekstraksi lalu masuk pada proses produksi formula masker hingga berakhir pada uji pengukuran pH (power of hidrogen) agar sesuai dengan pH kulit wajah.

“Tahap pengujian pH ini sangatlah penting agar tidak terjadi iritasi pada wajah saat menggunakannya. Pun agar konsumen merasa nyaman dengan masker tersebut,” ungkap Elvira.

Setelah berbagai tahapan usai dilakukan, Mango Mask Dream sudah siap untuk dikemas serta dipasarkan ke masyarakat luas. Selain mudah pembuatan, mudah didapatkan, serta tidak berbahaya bagi kulit, karena berasal dari bahan alami.

Mahasiswi kelahiran Lumajang ini menambahkan, proses pemasaran produk ini dilakukan dengan memanfaatkan platform media sosial, baik itu Whatsapp maupun Instagram. Adapun harga masker wajah ini dipatok dengan harga sekitar Rp20 ribu untuk satu produknya.

Kedepannya, ia dan tim ingin agar ide PKM ini bisa terus berkembang dan menjadi usaha yang strategis. Mereka berharap usaha ini mampu bersaing dengan produk lokal atau bahkan produk internasional lainnya. Apalagi mengingat produk ini adalah hasil olahan limbah yang tidak banyak orang mengetahui manfaatnya.

Diketahui, Elvira tidak sendiri dalam menemukan ide serta mengembangkannya. Ia ditemani Novia Parameswari Putri, Nabilah Hanuun Haniiifah, Mega Amelia Tri Adinda dan Dita Ayu Novitasari yang tergabung dalam satu tim. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait