KAI Letakan Batu Pertama Pengembangan Stasiun Malang Tahap I

Kota Malang, SERU

Kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur, sekaligus destinasi kota wisata dari wisatawan nasional dengan menggunakan berbagai alat transportasi. Salah satunya Kereta Api Indonesia (KAI), melalui Stasiun Malang (ML) sebagai stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Kiduldalem, Klojen, Malang.

Baca Lainnya

Guna memberikan pelayanan maksimal melalui pengembangan sarana dan prasarana, PT KAI Daop 8 Surabaya mengembangkan bangunan Stasiun Malang (ML) dengan menggunakan konsep sirkulasi pengkondisian udara yang memberikan sistem yang go green. Pengembangan Stasiun Malang terintegrasi dengan bangunan Stasiun Malang eksisting dan dibangun skybridge sebagai penghubung antara Stasiun Malang sisi timur dan sisi barat.

Walikota Malang Sutiaji secara langsung meletakkan batu pertama (groundbreaking) proyek pengembangan Stasiun KA Malang Tahap I, Selasa (24/9/2019). Walikota Malang, Sutiaji menyampaikan, Stasiun Malang memiliki daya tarik bagi wisatawan dosmetik dan mancanegara. Dengan bangunan heritage, sehingga dibutuhkan penataan yang terintegral agar kawasan Stasiun Malang menjadi rapi dan bersih. “Dengan adanya pembangunan ini, bisa semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Malang,” seru Sutiaji

Penekanan tombol sirine, penanda dimulainya pembangunan tahap I Stasiun Malang. (rev)

Walikota Sutiaji mengutarakan, hal ini menjawab keresahan dari masyarakat terkait problem kemacetan di depan stasiun. Selain itu, untuk mendukung Wisata Heritage Kota Malang. “Dengan perpindahan akses ini, tahun depan kemacetan depan stasiun sudah mulai terurai. Terkait heritage destination, wajah stasiun yang dibangun pada tahun 1800-an akan semakin nampak,” ungkap pria nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini.

Turut hadir dalam groundbreaking tersebut, di antaranya Kadishub Jatim, Kepala Cabang Jasa Raharja Jatim, jajaran Manajemen PT KAI Daop 8 Surabaya, Kepolisian, TNI, serta tokoh masyarakat. Acara groundbreaking dibuka oleh Walikota Malang, Corporate Deputy Director of Exiting Bussiness Development PT KAI dan Executive Vice President PT KAI Daop 8 Surabaya.

Corporate Deputy Director of Exiting Bussiness Development PT KAI, Rochsjid Budiantoro menyampaikan, pembangunan Stasiun Malang tahap 1 dimaksudkan untuk mengantisipasi lonjakan peningkatan jumlah penumpang di masa yang akan datang. “Konsep desain pengembangan Stasiun Malang terinspirasi dari bentuk Gunung Putri Tidur yang berlokasi di antara Kab. Malang dan Kota Batu. Ini demi pelayanan lebih baik kepada 6.000 penumpang per hari di Daop 8,” ungkap Rochsjid Budiantoro.

Pengembangan ini merupakan kado HUT ke-74 KAI kepada Kota Malang. Ditargetkan pembangunan akan selesai dalam waktu 8 bulan, sehingga sebelum angkutan lebaran tahun depan penumpang bisa terlayani, baik penumpang ekonomi, bisnis, eksekutif, prioritas maupun sleeper. “Untuk pendanaan kurang lebih Rp 50 M. Double track sudah direncanakan untuk ditambah, pembangunan prasarana menjadi tugas dari kementerian (Kemenhub, red), untuk double track Malang-Surabaya sudah direncanakan,” jelas Rochsjid

Sementara itu, Executive Vice President PT KAI Daop 8 Surabaya, Suryawan Putra Hia, berharap tekad untuk mengembangkan transportasi di wilayah Jatim agar terus maju. “Sehingga bisa sejajar dengan transportasi perkeretaapian di Jakarta, khususnya di sektor kereta api komuter,” jelasnya.

Sinergitas Forkompinda dan jajaran KAI. (rev)

Pengembangan Stasiun Malang dilakukan 2 tahap, dimana tahap I berupa pembangunan Stasiun Malang sisi timur dan pembangunan skybridge. Nantinya Stasiun Malang hasil pengembangan tahap I akan mempunyai luas bangunan 2.086 m2, luasan parkiran 7.826 m2 dan ukuran skybridge 6,5 x 72 m. “Pada bangunan baru Stasiun Malang ini, nantinya bisa menampung kapasitas penumpang sebanyak 2.450 orang. Nilai proyek pembangunan tahap I ini menelan biaya Rp 54,5 Milyar,” ungkap Suprapto, Manajer Humas Daop 8 Surabaya

Suprapto menambahkan, PT KAI Daop 8 Surabaya akan terus meningkatkan layanan Stasiun Malang, sehingga transportasi kereta api dapat terus berkompetitif dengan angkutan moda darat lainnya. “Dengan dikembangkannya Stasiun Malang ini, diharapkan dapat semakin memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang pengguna jasa kereta api dan dapat membantu meningkatkan perekonomian kota Malang dari sektor pariwisata. Inilah Kado spesial di HUT KAI yang ke-74 Bagimu Negri,” tandas Suprapto. (rev/rhd)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *