Seniman Multitalen Malang Azis Franklin Berpulang

Mendiang Azis Franklin saat mengisi sebuah acara. (ist) - Seniman Multitalen Malang Azis Franklin Berpulang
Mendiang Azis Franklin saat mengisi sebuah acara. (ist)

Malang, SERU.co.id – Kabar duka menyelimuti kalangan seniman Malang Raya. Seniman multitalenta Yohanes Azis Suprianto, atau yang lebih dikenal Azis Franklin, tutup usia, Jum’at (19/2/2021) siang sekitar pukul 13.10.

Banyak kenangan dari sahabat-sahabat beliau yang berkesan. Bahkan sempat para musisi menggalang dana melalui Seniman Malang Ngamen Online, demi kesembuhannya. Rencananya, Azis Franklin akan dimakamkan di TPU Nasrani Sukun, Sabtu (20/2/2021) pukul 09.00.

Bacaan Lainnya

“Dia pemain musik, seorang pesulap, hipnoterapi (sulap), disukai anak anak, pandai sekali dengan banyak keterampilan. Akhir-akhir ini konsentrasi alat musik sape. Azis mampu menjadi seorang entertainer yang baik,” seru Jose Rizal Joesoef, anggota DPRD Kota Malang.

Sahabat sekaligus dosen Ilmu Ekonomi Universitas Gajayana ini mengungkapkan, Azis Franklin merupakan seorang seniman yang multitalenta yang langka. Rizal mengenal Azis sejak 10 tahun, sehingga banyak kenangan yang berkesan akan Azis Franklin.

Pernah dirinya melihat Azis masih sibuk dengan berkreasi, sampai-sampai lupa makan. Tidak pernah mengeluh kepada orang lain, lebih mementingkan kesenian yang harus diselesaikan.

“Dia terus berkreasi, tapi dia diam saja. Itu yang membuat dia itu benar-benar totalitas. Dalam hal dunia berkesenian, dia itu totalitas,” terangnya.

Sementara seniman Redy Eko Prasetyo mengungkapkan, Azis Franklin adalah seniman yang multitalen. Tidak hanya dalam musik, namun juga salah satu anggota teater keliling yang pernah ke Eropa, instrumen maker, perupa pelukis, serta pendogeng.

“Dia tidak pernah mengeluh, jika ada waktu selalu meluangkan berkontribusi kegiatan positif, khususnya di seni budaya. Punya konsentrasi di dunia anak-anak,” ungkapnya.

Penggagas Dawai Cempluk yang pernah go Itali ini menuturkan kesannya terhadap Azis Franklin, seniman yang juga berjiwa sosial tinggi.

“Kami merindukan Pak Azis, orangnya penuh optimis. Intinya beliau yang saya lihat itu flat, tanpa beban untuk care kepada orang lain,” bebernya. (ws1/rhd)

disclaimer

Pos terkait