Probolinggo, SERU.co.id – Bak Gayung bersambut, rencana penyusunan paket wisata terpadu yang menjadi program Pemerintah Provinsi Jawa Timur direspons oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo. Kehadiran Kepala Bakorwil V Jember, Tjahjo Widodo bersama perwakilan dari Bakorwil I Madiun, Bakorwil II Bojonegoro, Bakorwil IV Pamekasan, Dinas Perhubungan dan pegiat pariwisata Jawa Timur diterima oleh Asisten Pemerintahan Setda Kota, Paeni Effendi.
Mereka menyimak audiensi di gedung Puri Manggala Bhakti, Kota Probolinggo, Kamis (18/2/2021). Dalam sambutannya, Paeni menjelaskan, jika efek dari pandemi Covid 19 mengakibatkan terpuruknya ekonomi masyarakat. Sehingga Pemkot Probolinggo berupaya untuk membangkitkan kembali, salah satunya melalui sektor pariwisata.
“Salah satu upaya meningkatkan geliat pariwisata, Dispopar telah menggagas tujuh destinasi wisata di Kota Probolinggo. Destinasi wisata tersebut, antara lain Museum Rasulullah, BJBR, Pelabuhan Tanjung Tembaga/PPI, situs cagar budaya, batik kuno Probolinggo, Pantai Permata dan wisata seni tari,” beber Paeni.
Kepala Bakorwil V Jember juga mendukung upaya yang dilakukan Pemkot Probolinggo. Ia menambahkan, jika kebangkitan ekonomi Provinsi Jawa Timur tidak hanya terfokus pada destinasi wisata saja, namun juga pada kebangkitan ekonomi UMKM-nya.
“Kembali pada pertumbuhan ekonomi ini, harapannya tidak hanya tempat wisata yang dikunjungi. Tetapi sentra kunjungan UKM yang ada di Kota Probolinggo dan Kabupaten/Kota yang ada di bawah Bakorwil V, perlu kita kunjungi,” seru Tjahjo Widodo.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur Andriyanto, mengenai pengembangan wisata di Kota Probolinggo. Menurut Andriyanto, konsep destinasi wisata perlu dibuat tematik.
“Wisata apapun jika tidak tematik, maka tidak ada daya tariknya. Datanglah ke Pantai Permata, maka imunitas akan meningkat, kenapa? Karena kalau sudah mengkonsumsi buah mangga dan anggur itu vitamin C nya tinggi. Ini jauh lebih menggoda untuk dikunjungi,” jelasnya.
Guna memuluskan rencana paket wisata terpadu itu, para pegiat pariwisata yang tergabung dalam ASITA (Asosiasi Travel Agent Indonesia), berupaya menggalang kerjasama antar daerah dengan menawarkan empat paket wisata. Yaitu, hari pertama Kota Probolinggo, kemudian ke Kabupaten Probolinggo, Situbondo dan Bondowoso.
Berikutnya rombongan Bakorwil V Jember disiapkan bis wisata untuk mengunjungi beberapa tempat yang didaftarkan dalam rencana paket wisata terpadu tersebut. Diantaranya, Museum Rasulullah yang yang berada di Jalan Suroyo.
“Luar biasa ya, Kota Probolinggo mempunyai wisata peninggalan Rasulullah dan para sahabat asli. Bukan duplikat, bukan buatan, langsung punya Rasulullah,” apresiasi Tjahjo dengan perasaan haru.

Di dalam museum itu juga diperkenalkan gambar motif batik kuno, yang dipajang di area depan menuju jalur utama museum Rasulullah. Sedangkan untuk implementasi pembuatan motif batik kuno digarap oleh pembatik kota. Mereka mengunjungi Batik Manggur milik Siti Malikhah yang berada di Kelurahan Triwung Kidul, Kademangan.
Perajin batik yang memiliki berbagai hak cipta motif batik ini menerangkan kepada rombongan mengenai proses dan cara membatik, proses pewarnaan, sekaligus menjelaskan motif-motif batik kuno dan modern. Bahkan Siti Malikhah juga menunjukkan motif batik kuno Kota Probolinggo, yang tercatat telah ada sejak tahun 1883 Masehi.

Rute destinasi wisata berlanjut ke toko oleh-oleh Purnama di daerah Pilang Kota Probolinggo. UMKM yang mengawali usahanya di bidang catering ini berhasil meluaskan produknya dengan menjual oleh-oleh khas Probolinggo, antara lain kerupuk cumi, kerupuk ikan, rengginang, olahan ikan jenggelek, strudel dan cake Probolinggo. Destinasi terakhir kunjungan Bakorwil V dan rombongan ke wisata pantai BJBR. (adv/rhd)