Bondowoso,SERU- Pukulan beduk oleh Bupati KH. Salwa Arifin dan Wabup H.Irwan Bachtiar Rahmat bersama pejabat Forkopimda dikolaborasikan musik gambus dan hadrah pada Sabtu malam (31/8/2019), mengawali Festival Muharram Bondowoso ke-12 Tahun 2019. Acara yang digelar di Alun-alun Raden Bagus Asra (RBA) Ki Ronggo hingga pertengahan Septembar nanti. Festival yang digelar kali pertama pada Desember 2018 saat kepemimpinan Bupati H.Amin Said Husni dan Wabup H.Haris Sonhaji, ini bertujuan memberikan hiburan dan memamerkan potensi unggulan Bondowoso.
Festival ke-12 ini juga sebagai ajang promosi berbagai potensi unggulan Bondowoso mulai potensi ekonomi kreatif, pariwisata, agrobisnis, industri dan perdagangan, UMKM, hingga pelayanan masyarakat. ”Dengan begitu, saya berharap bisa terwujud perekonomian masyarakat Bondowoso yang mandiri, inovatif dan berdaya saing,” katanya.
Bupati Salwa juga mengungkapkan, Festival Muharram 2019 merupakan agenda tahunan pemkab yang digelar sejak Desember 2008. Tujuannya, untuk memberikan hiburan dan sebagai ajang promosi potensi unggulan wisata alam, seni dan budaya, serta semua potensi yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat dan pendapatan asli Bondowoso. ”Jadi, mari Festival Muharram, ini kita jadikan media promosi produk unggulan Bondowoso dan investasi,” jelasnya.
Wabup Irwan menambahkan, Festival Muharram ke-12/2019 yang menjadi ajang promosi berbagai potensi unggulan UMKM, seni dan budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif mengambil tema Menggali Potensi untuk Bondowoso Melesat. ”Oleh karena itu, saya dan Bupati mengajak masyarakat untuk berkunjung ke arena festival muharram dan menyaksikan karya pelaku UMKM yang ditampilkan pada festival tahun ini,” katanya.
Festival Muharram ke-12/2019 yang berlangsung lebih dua pekan, ini menampilkan beragam kegiatan, diantaranya lomba hadrah, festival lampion, Bondowoso muslem fashion festival, dan lomba foto destinasi Bondowoso. Selain itu, pameran di Alun-alun RBA Ki Ronggo yang diikuti berbgai kelompok usaha. Diantaranya, 60 pelaku UMKM, 10 lembaga layanan publik, 6 BUMD/BUMN, 31 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI, Polri dan Pendidikan; 10 lembaga keuangan dan perbankan, serta 17 pelaku usaha kuliner dan ekonomi kreatif. (ido/syn).
