Kiano Jualan Kue Buat Biaya Hidup

SEMANGAT : Kiano yang setiap hari berdagang kue dan nasi di lorong Balai Among Tani Batu. (jun)

Semangat Seorang Siswa Kelas 5 SD di Kota Batu

Batu,  SERU.co.id – Semangat dan motivasi bocah satu ini bisa menjadi inspirasi kita semua, sebab masih belia sudah mempunyai pemikiran luar biasa. Dia adalah Muhammad Kiano, siswa kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Alam Luqman Al Hakim, Sumberejo, Kota Batu. Inilah selengkapnya…

Pagi itu, bagi kebanyakan anak sebayanya mungkin sedang santai di rumahnya, apalagi pada saat pandemi yang tidak mengharuskan belajar tatap muka di sekolah. Tetapi bagi Kiano tidak demikian, ia harus mempersiapkan dagangan yang akan digelar di Balai Among Tani Batu (BAT).

Ketika barang dagangan sudah siap atau yang sebelumnya disipakan oleh bundanya (Ibu Evi, red), dalam tas atau sejenis keranjang plastik, si Kiano akan menenteng ke BAT. Dua kotak ia pegang dengan tangan kanan kiri, masih ada tas ransel yang digantungkan di punggung.

Barang dagangan itu diangkat sendiri dari rumahnya di Jalan Lahor Desa Pesanggrahan ke Balai Among Tani. Itu dilakukannya setiap hari semenjak sekolah tatap muka dihentikan karena masa pandemik korona. Ternyata, yang ia bawa tidak hanya barang dagangan tetapi juga buku pelajaran dan sebuah handpone untuk belajar melalui daring.

“Iya tiap hari saya berdagang disini,” kata Kiano yang berdagang kue basah, nasi kuning dan kerupuk di lorong Among Tani sisi timur ini,  kemarin.

Ia menandaskan,  yang dilakukan ini bukan paksaan orang tuanya, namun kemauan sendiri.  Ia hanya ingin meringankan beban orang tuanya,  dengan cara menjualkan masakan dari ibunya sendiri.

Hasil dari dagangannya, bukan sekadar untuk sekolah saja,  tetapi juga untuk kebutuhan keluarga semua.  “Hasilnya saya berikan ke ibu, dan ibu yang mengatur semua, ” tutur Kian saat ditemui di lorong BAT.

Ia juga menceritakan barang yang ia pasarkan itu semua buatan ibunya, mulai nasi kuning, nasi goreng dan kue basah. “Sebagian juga dari kulakan di pasar,” kata putra kedua dari dua bersaudara ini.

Sebagaimana diketahui bocah ini hidup bertiga dengan ibu dan saudara kandungnya. Mereka ini tinggal di kontrakan jalan Lahor, Kota Batu. Setiap harinya Kiano menjajakan dagangan dengan duduk di lorong perkantoran pemerintah Kota Batu.

Saat jam makan siang menjadi momen yang dinantikan Kiano, pasalnya ASN akan banyak yang keluar untuk makan siang. “Alhamdulillah kalau siang kadang ramai, biasanya waktu makan siang, kan bapak dan ibu yang kerja disini pada keluar makan siang,” imbuhnya.

Ia menuturkan berdagang di BAT ini tidak sampai sore hanya sampai pukul 13.00 saja.  Sebab ketika sore hari hari harus pergi mengaji. Apakah tiap hari dagangannya laku dan habis?  Ia menjawab tidak tentu,  tetapi ia mengaku bersyukur sudah diizinkan berdagang di BAT.

Sementara itu, Dewi salah satu pegawai di Pemkot Batu menuturkan si Kiano ini beberapa bulan terakhir kerap menjadi pelanggannya. Terutama untuk makan siang dan mencari kue-kue atau camilan.

“Sebenarnya saya maupun teman-teman salut dengan semangat si bocah itu. Mangkanya saya maupun teman-teman selalu menyempatkan untuk beli dagangannya. Dari sinilah saya bisa membantu sesama,” pungkasnya. (jun)

disclaimer

Pos terkait