Trend Cupang Naik Saat Pandemi

Trend Cupang saat Pandemi Covid-19
Animo masyarakat pada ikan cupang. (ist)
• Omzet cupang naik hingga tumbuhnya breeder pemula

Malang, SERU.co.id – Di masa pandemi Covid 19, memelihara ikan hias menjadi salah satu hobi yang mulai banyak diminati. Salah satunya ikan Cupang (betta sp), yang memunculkan jenis-jenis baru dan peternak (breeder) baru dalam dunia Cupang.

Tahun 2012 hingga 2019, Badan Pusat Statistik mencatat trend peningkatan perdagangan ikan hias naik pesat. Tahun 2012, nilai ekspor ikan hias mencapai Rp 311 miliar, dan tahun 2019 mencapai Rp 491 miliar. Sehingga breeder baru bertumbuh mengembangkan jenis ikan, karena trend cupang semakin meningkat di kala pandemi Covid 19.

Bacaan Lainnya

Beberapa penjual ikan cupang yang berada di kawasan Splendid mengaku, bahwa trend ikan cupang di tahun 2020 ini mengalami puncak fase yang menyebabkan kenaikan harga, beragamnya jenis baru dan omset yang meningkat pesat.

“Dimasa pandemi ini, semakin naik pesat. Kalau terhitung hingga sekarang bisa sampai 50 persen ke atas. Kisaran harga sekarang mulai 25 ribu hingga diatas 200 ribu rupiah,” ujar Abah Cupang, salah satu penjual di kawasan Splendid.

Jenis cupang yang sedang mengalami trend saat ini, yakni plakat Koi, Fancy, Nemo Galaxy, Avatar, Samurai dan jenis lainnya. Jenis-jenis baru tersebut kisaran harga mencapai ratusan ribu rupiah.

“Sekarang yang lebih menarik jenis-jenis koi mas, karena proses variasi warna dengan cara menyilangkan jenis maupun warna, itu bisa menghasilkan warna bervariasi tergantung keinginan kita. Itu sensasinya mas yang sedang ngetrend, jadi banyak breeder baru,” jelasnya.

Salah satu jenis ikan cupang. (ist)

Pak Kekok, penjual ikan cupang yang juga berada di kawasan Splendid mengungkapkan, trend cupang ini disebabkan dengan adanya pandemi Covid 19, membuat masyarakat mencari kesibukan lain diluar kegiatan sehari-harinya yang masih dibatasi oleh pemerintah.

“Mungkin mereka mencari kesibukan lain dengan hobby memelihara cupang hingga menternaknya. Kalau biasanya hobby burung, sekarang kontes-kontes burung enggak ada mas, jadi mereka beralih ke cupang,” ungkapnya.

Pak Kekok juga memberikan tips, untuk beternak cupang di kawasan Kota Malang masih terbilang sulit. Pasalnya, untuk perawatan memerlukan kondisi iklim yang panas, agar lebih bagus dan mudah untuk pembesaran ikan cupang.

“Iklim panas itu berpengaruh, karena untuk masa pembesaran bisa lebih mudah. Maka dari itu kita mendapatkan ikan cupang ini dari daerah Jakarta dan Kediri. Iklim mereka kan panas, jadi lebih mudah ternaknya,” tambahnya.

Selain itu, salah satu penggemar dan juga breeder baru di Kota Malang, Firman menjelaskan alasan mulai menekuni hobby cupang sampai keinginannya menjadi peternak disebabkan adanya jenis baru, yakni koi yang beragam.

“Aku tertarik karena dulu kan cupang warnanya cuman ada warna basic hingga tiga warna campuran. Kalau sekarang kan jenis koi warnanya bisa beragam dan itu bisa divariasikan, disitu aku tertarik untuk membudidayakan. Siapa tahu nanti kalau aku silangkan bisa muncul jenis koi baru dengan variasi warna yang lebih memikat,” tutupnya. (riz/rhd)

disclaimer

Pos terkait