Surabaya, SERU.co.id – Gas elpiji bersubsidi 3 kg mulai hari ini, 15 Januari 2025, mengalami kenaikan Rp2000. Kenaikan ini sudah berlaku di Provinsi Jawa Timur, yang semula Rp 16.000 menjadi Rp 18.000.
Kenaikan ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur yang diterbitkan pada 24 Desember 2024.
Fransiska, salah satu pemilik pangkalan LPG di Bendul Merisi Surabaya mengatakan, kenaikan harga ini sudah diputuskan oleh pemerintah daerah setempat untuk menyesuaikan dengan kebijakan terbaru mengenai distribusi gas elpiji bersubsidi.
“Sudah dikasih tahu kalau harga LPG naik jadi 18 ribu. Sebelumnya harga jual 16 ribu per tabung. Kemarin kita sudah dapat kiriman baru, jadi hari ini saya sudah jual harga 18 ribu per tabungnya,” kata Fransiska, Rabu (15/1/2025).
Fransiska menyebut, masih banyak masyarakat yang belum tahu terkait dengan kenaikan tabung gas 3 kg.
“Kalau keluhan masyarakat kita masih belum tahu, karena masih banyak yang belum beli. Kemarin saya dapat kiriman 106 LPG dan masih sedikit yang beli,” terang Fransiska.
Sementara itu Kusmiati, salah satu pedagang gorengan mengaku pasrah. Dirinya pun akan memaksimalkan jualannya dan tidak menaikkan harga gorengan yang dijualnya dengan harga Rp 1500 per/biji.
“Sudah tahu kalau harganya 18 ribu. Saya pasrah aja dan tidak menaikkan harga jual gorengan,” ucap Kusmiati.
Dengan kenaikan harga ini, diharapkan dapat menjaga stabilitas pasokan LPG bersubsidi, meskipun ada kemungkinan dampak terhadap daya beli sebagian masyarakat. (iki/ono)