Erupsi Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki, Sepuluh Korban Jiwa dan Jeritan Kepanikan

Erupsi Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki, Sepuluh Korban Jiwa dan Jeritan Kepanikan
Gunung Lewotobi Laki-Laki Flores Timur NTT meletus. (fto: ist)

Flores Timur, SERU.co.id Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan ketinggian 1.703 meter di atas permukaan laut, kembali mengguncang tanah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Kali ini, letusan hebat, Senin (4/11/2024) dini hari, menyebabkan sepuluh korban jiwa akibat terjangan material vulkanik. Tragedi ini juga memaksa puluhan warga meninggalkan rumah mereka dalam suasana kepanikan.

Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda menceritakan, momen mencekam saat letusan terjadi sekitar pukul 00.30 WITA.

“Saat itu, warga berlarian meninggalkan kampung, belum ada proses evakuasi karena situasi sangat genting. Baru beberapa jam kemudian petugas tiba di lokasi, melakukan evakuasi di tengah puing-puing dan kepedihan yang melanda,” seru Petrus.

Sementara itu, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam konferensi pers daring menjelaskan, adanya aktivitas vulkanik intens yang terdeteksi sejak awal November.

“Dari pengamatan kami, letusan besar ini diperkirakan telah membuka sumbatan aliran magma di dalam perut gunung. Radius bahaya Gunung Lewotobi Laki-laki sejauh 7 kilometer telah diumumkan. Namun proses evakuasi terhambat cuaca buruk yang melanda dini hari tadi, diiringi hujan lebat, petir dan listrik padam,” ujarnya.

Warga menyaksikan lahar panas, bebatuan dan pasir berjatuhan. Lahar panas juga menghantam rumah, menghancurkan asrama seminari dan memaksa waega berlarian dalam kegelapan.

“Kami melihat lahar panas di atap seminari. Api sempat melahap genteng seminari dan merambat ke dalam,” kata Aril Witin, salah satu penghuni Asrama Seminari Hokeng yang mengalami luka akibat terinjak batu panas dalam kegelapan malam.

Duka semakin mendalam ketika banyak warga menyaksikan kerabat yang terjebak dan tak dapat diselamatkan. Yeremias Dadu (34), warga Desa Dulipali, menangis dan meminta perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

“Pemukiman kami porak-poranda, anak-anak tak bisa sekolah, sulit sekali mendapatkan makanan dan minuman. Kami mohon, datang lihat kami, Pak Presiden,” harapnya dalam isak tangis.

Erupsi ini membawa kesedihan yang mendalam bagi warga Flores Timur. Tangisan dan ratapan terdengar di tengah suasana berkabung, berupaya menata kembali kehidupan yang hancur dalam sekejap. Gunung Lewotobi, kini berstatus Level IV (Awas) dan masih menebar ancaman. (aan/ono)

disclaimer

Pos terkait