Ratusan Mahasiswa MMD FTP UB Bantu 45 Desa di Tulungagung

Ratusan mahasiswa MMD FTP UB siap diterjunkan membantu 45 desa di Tulungagung. (rhd) - Ratusan Mahasiswa MMD FTP UB Bantu 45 Desa di Tulungagung
Ratusan mahasiswa MMD FTP UB siap diterjunkan membantu 45 desa di Tulungagung. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Ratusan mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Malang diterjunkan membantu 45 desa di Tulungagung dalam program Mahasiswa Membangun Desa (MMD). Mengusung tagline “1 Desa 1 Karya Inovasi” program ini diikuti 828 mahasiswa yang terbagi 45 kelompok, tersebar pada 45 desa di Kabupaten Tulungagung, selama dua pekan, 6-21 Juli 2024.

Wakil Dekan I FTP UB Bidang Akademik, Endrika Widyastuti SPt MSc MP PhD menjelaskan, program MMD FTP ini merupakan program hilirisasi 45 karya inovasi teknologi tepat guna. Dimana terintegrasi dengan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan lokus Mitra UMKM dan desa di Kabupaten Tulungangung.

Bacaan Lainnya

“Alasan memilih Kabupaten Tulungagung, karena FTP UB sudah menjalin kerjasama dengan Pemda setempat. Dimana mereka sangat terbuka, cekatan, informatif dan responsif atas program MMD yang kami tawarkan. Sehingga setiap kelompok yang diterjunkan ke masing-masing desa, mudah memetakan membuat satu karya teknologi sesuai permasalahan di desa tersebut,” seru Endrika.

Menurutnya, rangkaian awal program MMD dilaksanakan sejak bulan April 2024, dimana perwakilan kelompok mencari latar belakang dan pemetaan masalah yang dihadapi setiap desa. Selanjutnya, setiap kelompok merumuskan dan menemukan solusinya dengan teknologi tepat guna. Dengan mendesain mesin, membuat prototipe, dan lainnya, yang diharapkan dapat membantu hilirisasi dan memecahkan masalah setiap desa.

“Jadi ketika pelaksanaan MMD yang berlangsung selama 2 minggu tersebut, kami sudah membawa mesin dan lainnya yang dibutuhkan. Selanjutnya, akan dievaluasi seberapa besar teknologi tersebut tepat guna atas permasalahan yang dihadapi warga desa,” tegasnya.

Penyerahan simbolis perbekalan dan mesin oleh WR I UB kepada perwakilan mahasiswa MMD FTP UB. (rhd) - Ratusan Mahasiswa MMD FTP UB Bantu 45 Desa di Tulungagung
Penyerahan simbolis perbekalan dan mesin oleh WR I UB kepada perwakilan mahasiswa MMD FTP UB. (rhd)

Setiap kelompok akan mendapatkan tiga tugas topik khusus, yakni karya inovasi, tugas departemen dan tugas individu. Dimana permasalahan setiap desa tidak sama dengan desa lainnya, dengan kemungkinan ada permasalahan tambahan lainnya dalam pelaksanaan MMD.

“Misal produk gadung, dengan sentuhan teknologi tepat guna berupa mesin pencacah hingga pembersih gadung, sehingga potongan gadung ukurannya bisa sama. Kemungkinan ada masalah tambahan lainnya, misal tampilan dalam kemasan dan pemasarannya,” bebernya.

Disebutkannya, program MMD FTP UB ini memiliki beberapa rangkaian kegiatan. Antara lain: Expo Inovasi Teknologi, penandatangan kerjasama (MOA) dengan 18 dinas dan 45 desa. Dimana acara intinya akan diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Tulungangung, Selasa (9/7/2024)

“Nantinya setiap desa akan mendapatkan sentuhan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Sebab mahasiswa FTP UB adalah agen perubahan yang memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” ungkapnya.

Foto bersama pemberangkatan mahasiswa dan dosen pendamping MMD FTP UB. (rhd) - Ratusan Mahasiswa MMD FTP UB Bantu 45 Desa di Tulungagung
Foto bersama pemberangkatan mahasiswa dan dosen pendamping MMD FTP UB. (rhd)

Sementara itu, Wakil Rektor UB bidang Akademik Prof Dr Ir Imam Santoso MP mengapresiasi, program MMD FTP UB. Karena mahasiswa bukan saja melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, tapi dalam prosesnya melahirkan produk-produk inovasi.

“Keilmuannya diimplementasikan untuk menjawab persoalan-persoalan di pengembangan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal. Jadi luar biasa, ada integrasi antara bagaimana mahasiswa dibimbing oleh dosen untuk menghasilkan produk inovasi yang terintegrasi dengan kegiatan PKM di desa,” tuturnya.

Menurut Prof Imam, secara terstruktur, sistematis dan masif, MMD yang pertama. Dimana secara by design terintegrasi antara kegiatan PKM dengan identifikasi masalah dan potensi desa.

“Kemudian diformulasikan ilmiahnya dan disupport oleh produk inovasi. Semoga pelaksanaan MMD FTP UB bisa berjalan aman dan lancar,” pungkasnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait