Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang terus memantau dan pastikan stabilitas harga bahan pokok menjelang Idul Adha. Warung Tekan Inflasi (WTI) hingga 57 Kios Pangan dan sembilan langkah konkret dilakukan untuk menjaga stabilitas harga terjangkau di masyarakat. Hal ini disampaikan dalam High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menjelang Hari Raya Idul Adha.
Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, setelah WTI kini hadir Kios Pangan. WTI terbukti berhasil mengendalikan inflasi dan dengan adanya Kios Pangan masyarakat dapat lebih menjangkau kebutuhan pokok dengan harga stabil.
“Kios pangan ini mempermudah orang-orang yang ingin membeli, jadi semacam mendekat kepada masyarakat. Kalau Warung Tekan Inflasi (WTI) ini kan ada di pasar-pasar, Kios pangan di toko-toko, nantinya akan menyebar sebanyak 57 di kelurahan yang ada di Kota Malang,” seru Pj Wali Kota Malang saat High Level Meeting (HLM) TPID, Selasa (11/6/2024).
Wahyu Hidayat menyampaikan apresiasi kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Selain itu mengajak seluruh pihak berkolaborasi dan berkontribusi dalan pengendalian inflasi.
“Saya mengajak semua pihak berkolaborasi dan berkontrisbusi, sebab dengan kerjasma yang kuat kita bisa mengendalikan dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Saya juga mengapresiasi karena TPID Kota malang selalu aktif, tanggap dan responsif dengan diskusi dan langkah pengendalian inflasi,” ucapnya.
Lebih lanjut Wahyu menjelaskan, deflasi yang terjadi di Kota Malang bukan karena daya beli masyarakat menurun. Tetapi intervensi pemerintah dalam upaya menjaga stabilitas agar tetap terjangkau di masyarakat.
“Kita mengintervensi komoditas yang perlu diperhatikan seperti beras dan bawang merah, termasuk menjelang hari idul adha ini. Sehingga tetap dalam harga yang stabil, tidak menurunkan daya beli masyarakat,” ucap orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang.
Selaras, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Malang, Ir Diah Ayu Kusuma Dewi MT mewakili Ketua TPID memaparkan, telah melakukan kerjasama antar daerah. Hal ini sebagai upaya menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok di Kota Malang.
“Pemerintah Kota Malang juga melakukan kerjasama antar daerah dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, terkait komiditas bawang merah. Hal ini untuk menjamin bawang merah di Kota Malang terpenuhi dan terjadi stabilitas harga, selain itu kolaborasi yang kuat antara tim TPID juga menjadi kunci dalam pengendalian inflasi,” jelasnya di Ruang Osaka Hotel Grand Mercure malang Mirama Jl. raden Panji Suroso No 7 Malang.
Adapun sembilan langkah konkret yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang dalam pengendalian inflasi
1. Pemantuan harga dan stok
2. Rapat Teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)
3. Menjaga pasokan bahan pokok tinggi
4. Pencanangan gerakan menanam
5. Melaksanakan operasi pasar murah
6. Melaksanakan sidak pasar
7. Koordinasi dengan daerah produsen
8. Merealisasikan BTT untuk pengendalian inflasi
9. Memberikan bantuan transport dari APBD. (ws11/mzm)