Berkat Tahfiz Qur’an Tematik, Lailatul Fithriyah Wakili Jatim di PAI Award

Potret Ela saat mempraktikkan metode tematik di salah satu stasiun TV. (ist) - Berkat Tahfiz Qur'an Tematik, Lailatul Fithriyah Wakili Jatim di PAI Award
Potret Ela saat mempraktikkan metode tematik di salah satu stasiun TV. (ist)

Malang, SERU.co.id – Berkat metode tahfiz tematik, Lailatul Fithriyah Azzakiyah melanggeng hingga nasional sebagai Penyuluh Agama Islam Award 2024. Metode tematik memanfaatkan kisah mudah diingat dan disuka dari Al-Qur’an. Metode ini pun lebih mudah diterima dan disukai semua kalangan usia.

Penggagas metode tahfiz Al-Qur’an tematik, Lailatul Fithriyah Azzakiyah SHU MPdI menuturkan, metode tematik dimulai dengan tema kisah mudah diingat dan disuka. Tahfizh Quran Tematik (TQT) dengan jargon ‘InsyaAllah hafal dan paham’ dibuat per tema.

“Penggagas mengumpulkan ayat-ayat berkaitan tema tertentu. Dimulai dari kisah-kisah sering didengar, seperti kisah nabi, orang-orang saleh, binatang, kejadian alam, hingga sains dan teknologi. Peserta program tidak hanya sekadar menghafal, namun dibarengi dengan pemahaman makna ayat yang dihafal,” seru Ela, sapaan akrabnya.

Menurut Ela, hal itu menjadikan metode tematik mudah diterima dan disukai semua kalangan usia. Program TQT telah diterapkan di beberapa sekolah, seperti MTS Khadijah Malang, SD Aisyiyah Kota Malang dan Paud Dinnov Kediri.

“Saya mengampu kelas Ngaji Kitab Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur, perkumpulan ibu-ibu di sekitar Dau Malang, hingga program TQT internasional via daring dengan peserta berbagai negara,” terangnya.

Program yang telah mengantongi HaKI sejak 2016 ini memiliki filosofi. Yaitu mulai dari yang mudah, mulai dari yang disuka dan mulai dari yang dekat. TQT juga mengadopsi teori pendidikan modern, seperti multiple intelligences, teori belahan otak dan super memory system.

“Target program ini untuk memahami kandungan surat, paham arti dan makna ayat. Kemudian pengayaan kosakata bahasa arab, serta timbul kesan dan motivasi yang dibangun bersama peserta,” ujar Ela.

Program TQT telah diterapkan di beberapa sekolah. (ist) - Berkat Tahfiz Qur'an Tematik, Lailatul Fithriyah Wakili Jatim di PAI Award
Program TQT telah diterapkan di beberapa sekolah. (ist)

Hebatnya, program TQT sebagai metode pemberantasan buta makna Al Qur’an ini berhasil menjadikan Ela sebagai Penyuluh Agama Islam Award 2024 tingkat nasional. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur pada Kamis (23/5/2024) menetapkan delapan penyuluh agama se-Jatim yang lolos dan siap dikirim ke tingkat nasional.

Delapan orang tersebut, yaitu Lailatul Fithriyah Azzakiyah (Kabupaten Malang), Moh. Mahin (Kabupaten Probolinggo), Ni’matul Khoiriyah (Kabupaten Tulungagung), Bambang Utomo (Kabupaten Bojonegoro). Kemudian S. Imroatul Ulfiyah (Kota Mojokerto), Arif Samroni (Kabupaten Blitar), Habibur Rohman (Kabupaten Lamongan), Marsidi (Kabupaten Malang).

“Terima kasih kepada Kementerian Agama sebagai penyelenggara PAI Award. Ini menjadi apresiasi sangat berharga bagi para penyuluh di kecamatan yang konsisten melakukan pemberdayaan pada masyarakat akar rumput,” bebernya.

Tak lupa Ela mengungkapkan terima kasih untuk dukungan, kesempatan dan kepercayaan kepada keluarga besar kementerian Agama Provinsi Jatim, Kabupaten Malang dan Kecamatan Dau.

Terakhir, pegawai Kemenag Kota Batu, Syarif Hidayatullah turut mendukung Lailatul Fithriyah dalam ajang ini.

“Program Mbak Ela ini unik dan setahu saya baru beliau yang mengembangkan. Itulah mungkin salah satu yang menjadikan beliau terpilih mewakili Jatim ke tingkat nasional,” ungkapnya. (afi/rhd)

disclaimer

Pos terkait