Jember, SERU.co.id – Puluhan warga di wilayah Kampung Luwuk, Desa/Kecamatan Mayang, Jember, Jawa Timur mengalami keracunan massal usai menyantap takjil yang diberikan oleh sejumlah masyarakat di wilayah setempat, Minggu (31/03/2024) sore.
Menurut penuturan beberapa keluarga korban, takjil yang berisi makanan berat berupa nasi, ayam suwir, mie dan beberapa lauk pauk lainnya itu dibagikan oleh sejumlah kalangan masyarakat di depan SDN Mayang 01 menjelang waktu berbuka puasa.
Mukhlis, salah satu ayah korban mengatakan, saat itu gejala awal yang dialami oleh korban usai menyantap makanan tersebut adalah muntah-muntah dan mengeluhkan rasa nyeri di bagian perut.
“Tadi yang menerima takjil itu ya warga sekitar di depan SDN Mayang 1. Ada juga pengendara yang lewat dan juga ada dari anak-anak. Salah satunya saya yang dapat dan saya kasihkan ke cucu saya. Karena cucu saya nggak mau, akhirnya anak saya yang makan,” papar Mukhlis saat ditemui di Klinik Purwoko Mayang.
“Bahkan tadi anak saya tanya kok cuma dapat satu, yang lainnya mana. Akhirnya itu dimakan sama anak saya terus muntah-muntah,” sambungnya.
Meski demikian, lanjut Mukhlis, ia juga tidak mengetahui siapa yang membagikan takjil tersebut. Namun yang jelas, ia menduga bahwa yang membagikan takjil itu juga merupakan warga Mayang.
“Kalau yang bagikan itu kayaknya orang Mayang juga. Kalau jumlah yang keracunan berapa saya nggak tahu, tapi pas saya bawa anak saya ke Klinik Purwoko ini sudah banyak orang yang dirawat karena keracunan juga,” jelasnya.
“Kalau isi makanannya itu ada nasi, ayam goreng, tempe dan beberapa lauk lainnya. Itu juga dibungkus dengan kotak (styrofoam) dan yang menerima juga banyak,” imbuhnya.
Baca juga: Ratusan Maba KKM UB Keracunan Massal, Begini Penjelasan PSIK FT UB
Diketahui, berdasarkan pantauan awak media di lokasi kejadian, sebanyak ratusan warga yang mengalami keracunan massal itu saat ini tengah dirawat di berbagai fasilitas kesehatan di Kecamatan Mayang. Diantaranya adalah Puskesmas Mayang, Klinik Purwoko dan Rumah Sakit Harapan Sehat Mayang.