Pj Wali Kota Malang Gelar Panjatan Doa dan Semarak Blanggur Menolak Lupa Kota Malang

Pj Wali Kota Malang Gelar Panjatan Doa dan Semarak Blanggur Menolak Lupa Kota Malang
Pj Wali Kota Malang bersama anak yatim saat panjatan doa Hut Kota Malang. (foto: afi)

Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang rayakan HUT Kota Malang dengan panjatkan doa dan semarakkan blanggur. Alun-alun Merdeka dan blanggur sengaja dipilih sebagai upaya menolak lupa Kota Malang. Doa bersama seluruh elemen pemerintahan, masyarakat dan lintas agama untuk Kota Malang yang aman dan kondusif.

Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, panjatan doa merupakan salah satu wujud kesadaran sebagai manusia penuh dengan keterbatasan dan kekurangan. Sehingga satu keharusan memohon petunjuk dan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa agar selalu mendapatkan ridhonya. Terutama banyaknya kejadian pada tahun-tahun sebelumnya.

Bacaan Lainnya
Pj Wali Kota Malang Gelar Panjatan Doa dan Semarak Blanggur Menolak Lupa Kota Malang
Pj Wali Kota Malang berharap dengan rangkaian kegiatan perayaan HUT Kota Malang bisa menyegarkan ingatan masyarakat. (foto:afi)

“Masih banyak tugas dan tantangan ke depan yang perlu dikerjakan.Terutama isu strategis yang perlu kita selesaikan bersama. Mari perkuat kerja sama dan jadikan momen ini memacu semangat bekerja dan mengabdi lebih baik lagi,” seru Wahyu, Minggu (31/3/2024).

Lebih lanjut, orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menyampaikan, lokasi panjatan doa sengaja dipilih di alun-alun Merdeka. Mengingat HUT ke-110 Kota Malang bertepatan dengan bulan suci Ramadan 1445 H. Dimana kenangan masa lalu saat Ramadan identik dengan alun-alun Merdeka.

Pj Wali Kota Malang Gelar Panjatan Doa dan Semarak Blanggur Menolak Lupa Kota Malang
Doa bersama juga turut dilakukan lintas agama foto. (foto: afi)

“Biasanya selalu di balai kota tapi saya ingin ada berbeda, salah satunya blanggur. Dulu kalau tak ada blanggur tidak ada buka puasa dan hanya ada di alun-alun ini (Merdeka). Untuk itu mari kita ingatkan bahwa dulu kita punya satu tradisi,” terang pria ramah senyum itu.

Panjatan doa dilakukan dari lintas agama. Mendoakan agar kota malang bisa aman, kondusif dan pembangunannya bisa sejalan dengan harapan masyarakat. Begitu juga santunan kepada 110 anak yatim.

“Saat di masjid banyak bilang rangkaian kegiatannya sangat berbeda. Banyak orang jadi bernostalgia dengan kenangan masa kecil. Itulah harapan kita, tidak melupakan sejarah dan masa lalu,” pungkasnya. (afi/rhd)

 

disclaimer

Pos terkait