Wali Santri Pertanyakan Transparansi Laundry dan Catering, Begini Tanggapan MTsN 1

Wali Santri Pertanyakan Transparansi Laundry dan Catering, Begini Tanggapan MTsN 1
Kepala MTsN 1 Kota Malang, Erni Qomaria Rida (kanan), didampingi Waka Humas, Umar, menjawab pertanyaan awak media (foto: rhd)

Malang, SERU.co.id – Wali santri MTsN 1 Kota Malang mempertanyakan transparansi uang laundry dan catering yang dibayarkan oleh siswa-siswi penghuni Ma’had Al-Madany. Pasalnya, biaya fasilitas laundry dan catering yang digunakan tak sesuai dengan realita penggunaan. Dimana sesuai kesepakatan, ongkos laundry Rp700 ribu tiap semester dan catering Rp900 ribu per bulan.

Salah satunya, wali santri yang enggan disebutkan identitasnya menyatakan, pihaknya bersama sebagian wali murid lainnya mempersoalkan bentuk transparansi tersebut. Bahkan persoalan tersebut juga mencuat di WhatsApp Group (WAG) wali santri.

Bacaan Lainnya

“Masa liburan semesteran, sekitar tiga minggu lamanya. Wali santri tetap disuruh bayar sebulan penuh, pastinya ini kurang adanya keterbukaan dalam pelaksanaannya,” seru wali santri tersebut.

Disebutkannya, rincian pengeluaran ongkos laundry dan sistemnya tak dijelaskan oleh pihak madrasah (MTsN 1) maupun ma’had. Sehingga hal ini jadi pembicaraan terkait transparansinya.

“Semisal apakah bayar per minggu, berapa kilogram dari jumlah potongan pakaian yang dilaundry. Habisnya berapa, kami belum mengetahuinya laporannya,” ungkap wali santri tersebut.

Kegaduhan di WhatsApp Group (WAG) wali santri itu akhirnya mendapatkan respon, namun masih belum detail penjelasan transparansinya. Pihaknya berharap madrasah maupun ma’had, benar-benar mengevaluasi atau memperbaikinya. Bentuk keterbukaan atau transparansi benar-benar diterapkan, agar tidak terkesan nilai komersilnya.

Baca juga:  Kado Idulfitri 1444 H, MTsN 1 Kota Malang Persembahkan 1.202 Prestasi

“Sekiranya nanti belum ada perubahan atau perbaikan, tanpa mengurangi semangat belajar anak-anak. Kami akan melakukan upaya laundry dengan cara mandiri. Tapi soal catering tetap kami ikuti, karena harganya murah dan praktis. Hanya saja transparansinya harus dikedepankan,” cetusnya.

Terpisah, Kepala MTsN 1 Kota Malang, Erni Qomaria Rida mengakui, adanya pelaksanaan laundry dan catering di lingkungan MTsN 1 tersebut. Menurutnya, laundry tidak diwajibkan dan diserahkan sepenuhnya kepada santri dan orang tua.

“Yang kami wajibkan kepada santri ma’had adalah catering-nya. Sebab putra-putri yang menginap di ma’had itu kan butuh makan dan minum. Tidak mungkin orang tuanya mengirim ke sini sebanyak tiga kali dalam sehari,” sanggah Erni, sapaan akrabnya.

Baca juga: Beragam Agenda Semarakkan Ramadan MTsN 1 Kota Malang

Menurutnya, upaya tersebut disebutkannya memudahkan proses pembelajaran dan kenyamanan serta ketenangan santri di ma’had. Untuk itu, pihaknya menerapkan adanya catering, lantaran prosesnya praktis dan lebih murah.

“Dibandingkan beli di luaran sana, harganya jauh lebih mahal. Disisi lain, menunya selalu berganti dalam sehari tiga kali. Jadi kebijakan catering, kami wajibkan bagi putra-putrinya yang tinggal di ma’had sini,” jelas Erni.

Sementara itu, mengenai penerapan laundry di lingkungan ma’had, lanjut Erni, pihaknya tidak mewajibkannya. Dikembalikan sepenuhnya kepada orang tua masing-masing.

Baca juga: Meneladani Rasulullah SAW, Siswa MTsN 1 Kota Malang Khidmat Peringati Isra Mi’raj

“Siswa (santri) yang menginap di ma’had itu sekitar 220 santri kelas 7 8 9, dan itu tidak semuanya memanfaatkan laundry. Kami mencatat hanya ada 208 santri, yang 12 santri itu orang tuanya yang mengambil dan mengantarkan ke sini,” terangnya.

Terkait kewajiban laundry dan catering bagi siswa yang tidak tinggal di ma’had, kebijakan tersebut tidak diberlakukan.

Disisi lain, Erni mengatakan, beberapa siswa atau santri yang menginap di ma’had, ada yang belum menyelesaikan kewajibannya. Padahal mereka sudah menikmati fasilitas laundry dan catering tersebut, sehingga pihaknya masih memberikan toleransi dengan beberapa pertimbangan.

“Kami tidak mengelola keuangannya, namun komite-lah yang mengelolanya. Kalau pun nantinya ada sisa kelebihan pembayaran, di akhir semester akan dikembalikan. Kami hanya menyampaikan proses administrasinya dari pihak wali santri, komite sekolah dan pihak rekanan,” ungkap Kepala MTsN 1 yang menjabat setahun lalu.

Adanya info dugaan transparansi seperti ini, pihaknya menyampaikan terima kasih. Selanjutnya, pihaknya akan menyampaikan kepada komite untuk dilakukan evaluasi dan perbaikan. Sekaligus bagian dari masukan atau instrospeksi ke depannya.

“Kami di sini sifatnya hanya melanjutkan apa yang sudah berjalan dari Kepala Madrasah sebelumnya. Penerapan laundry dan catering tetap dilanjutkan, hanya saja akan dievaluasi untuk lebih baik lagi. Kami akan segera mengkomunikasikan dengan para orang tua, agar lebih baik lagi,” pungkasnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait