Lulus 100 persen, 70 persen telah diterima sekolah unggulan/favorit
Malang, SERU.co.id – Usai menempuh masa pendidikan selama 3 tahun, 380 siswa-siswi kelas 9 MTsN 1 Kota Malang (Matsanewa) akhirnya dinyatakan lulus 100 persen. Di masa pandemi Covid-19 ini, pengumuman kelulusan siswa kelas 9 dilaksanakan secara daring (online) melalui aplikasi Zoom dan live streaming YouTube, Jumat (5/6) siang.
“Bapak ibu yang kami hormati, dan anak-anakku semua yang kami banggakan. Sudah beberapa waktu kegiatan kita laksanakan berbeda dengan kegiatan sebelumnya. Tentunya untuk anak-anakku kelas 9, ada agenda yang kita tata ulang dan kita atur kembali penjadwalannya, terkait dengan kondisi yang harus kita sikapi. Namun, kita semua sangat bangga dan sangat bersyukur, karena semua kegiatan berlangsung dengan baik,” ungkap Kepala MTSN 1 Malang, Drs Samsudin, MPd, dalam sambutannya.
Menurut Samsudin, data sementara 241 siswa dari total 380 siswa Matsanewa telah diterima sekolah unggulan dan favorit, Madrasah Aliyah, SMA dan pondok pesantren, baik melalui jalur prestasi maupun jalur reguler. “Alhamdulillah hingga pengumuman, hampir 70 persen lulusan atau sekitar 241 siswa sudah diterima sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Sisanya MAN, SMA Negeri, dan beberapa lembaga masih proses seleksi. InsyaAllah 100 persen sesuai harapan siswa ke sekolah yang dituju,” imbuh Samsudin, kepada SERU.co.id.
Nantinya, wisuda kelulusan akan dilaksanakan menyusul kemudian hari, dengan jadwal dan pola yang disesuaikan kondisi Covid-19. Disela wisuda nanti, seperti biasanya akan diberikan pula beberapa penghargaan atas prestasi yang diraih lulusan Matsanewa selama menempuh pendidikan di MTsN 1 Kota Malang. “Kami belum bisa memastikan pola wisuda nanti, apakah melalui Zoom dan YouTube lagi. Atau tatap muka dengan protokol kesehatan. Karena kapasitas Zoom seperti pengumuman kelulusan kemarin hanya 300 peserta, sehingga yang bisa komunikatif terbatas. Sisanya melalui live streaming YouTube. Kita lihat saja nanti,” tandas Samsudin.
Kegiatan yang disaksikan oleh para guru, siswa, dan wali siswa ini melalui Zoom dan live streaming YouTube ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang dan jajaran pejabat struktural dan fungsional, serta Pimpinan Komite MTsN 1 Kota Malang.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Muhtar Hazawawi, berpesan kepada para lulusan agar terus memperkuat jati diri karakter keagamaan siswa, dimana pun berpijak. Pasalnya, hal tersebut adalah amanah agama, amanah Allah, dan amanah Kementerian Agama.
“Perkuat jati diri karakter keagamaan yang sudah ananda dapatkan di MTsN 1 Kota Malang. Panjenengan, anak-anakku semua termasuk wali murid harus membawa misi ini, agar karakter keagamaan tidak berhenti di MTsN 1. Seandainya harus ke tempat-tempat yang lain, maka bawa misi jati diri karakter keagamaan, di mana pun anak-anak berada,” ucap Abah Muhtar, sapaan akrabnya.
Orang nomor satu di Kankemenag Kota Malang ini menambahkan, kesuksesan dan kebahagiaan hidup bukan hanya bertumpu pada kemampuan pengetahuan serta teknologi. Namun, lebih dititikberatkan pada kedekatan seseorang kepada Allah SWT. “Perkuat sains dan ilmu agama sebaik-baiknya. Sebab kesuksesan hidup, keberuntungan hidup, kebahagiaan hidup, sejatinya tidak semata-mata pada kesuksesan pengetahuan dan teknologi saja. Melainkan pada bagaimana kita benar-benar mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, jadikan momentum kelulusan ini sebagai bentuk kelanjutan mengabdi yang lebih sempurna pada masa-masa yang akan datang,” tandas Abah Muhtar.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ulum Malang, Jalibar, Kabupaten Malang, KH. Ali Mustofa, dalam tausiyahnya menyampaikan pentingnya mengambil hikmah dari wabah virus Corona yang melanda hampir di seluruh dunia, mensyukuri arti kebersamaan di antara anggota keluarga, serta mendoakan keberhasilan para siswa. “Hikmahnya, anak-anak bisa belajar damai ditemani keluarganya. Bisa belajar bersama orang tua dan adik-kakaknya. Orang tua bisa melihat sejauh mana pendidikan anak. Bisa beribadah bersama, dimana sebelumnya sulit ditemukan sebelum musibah ini. Untuk itu, mari kita ambil hikmahnya,” ungkap Gus Ali, sapaan akrabnya. (rhd)