Malang, SERU.co.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan tempat produksi kopi bersoda yang diberi nama ‘Kapiten Nusantara’ didirikan dan dikelola oleh Pondok Pesantren 2 An-Nur Bululawang, Kabupaten Malang.
Terobosan yang turut masuk dalam One Pesantren One Product (OPOP) unggulan Jawa Timur tersebut kedepannya Diharapkan bisa turut menguatkan ekonomi pondok, santri dan juga masyarakat luas.
Khofifah mengatakan, sangat bangga dengan terobosan ini yang dirinya rasa paling tepat, karena Ponpes adalah salah satu instansi paling strategis untuk pembina umat. Ditambah lagi adanya usaha ekonomi di dalam pondok pesantren, sehingga bisa turut mendukung pembelajaran yang ada.
“Institusi yang paling strategis pembinaan umat dan itu sistemik struktur itu adalah pesantren. Maka tidak hanya pesantrennya, tapi kalau disini ada usaha ekonomi maka itu pembelajaran bagi santrinya. Sekaligus pembelajaran bagi alumninya, maka didalam one pesantren one product itu ada ekosistemnya,” seru mantan Menteri Sosial itu.
Baca juga: Rangkaian Ramadan Masjid An-Nur Polinema Terapkan Prokes
Dirinya menjelaskan, dengan ini kedepannya para santri sudah memiliki bekal berwira usaha, sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan jika sudah lulus dari pondok.
“Sesungguhnya ekonomi berbasis pesantren ini bisa memberikan refrensi baik bagi pesantren, bagi santri, maupum alumninya. Yang bisa bersama-sama memberikan penguatan,” terangnya.
Sementara itu, Owner Kopi Kapiten Nusantara sekaligus pengasuh Ponpes An Nur 2 Al Murtadlo, H Ma’ruf Mubarok mengatakan, ini merupakan salah satu terobosan yang pertama dan satu-satunya di Jawa Timur.
Pada hari ini peresmian pabrik kapiten Nusantara yang berada di dalam lokasi pondok pesantren An-Nur 2, Malang.
“Mungkin satu-satunya di Jawa Timur dan Indonesia pondok pesantren yang memiliki pabrik. Yang memiliki pabrik minuman yang dimana produksinya full ada didalam pesantren, full automatis juga mesinnya,” terang lelaki yang kerap disapa Gus Mamak itu.
Dirinya berharap, dengan lahirnya pabrik Kopi Kapiten Nusantara ini bisa menjadi contoh pondok-podok pesantren lainnya. Bisa bersama-sama berinovasi di bidang kewirausahaan.
“Alhamdulillah kami mengajak teman-teman pondok pesantren agar terus berinovasi agar terus berkarya terutama khususnya di bidang kewirausahaan, jadi jangan takut untuk belajar,“ ucapnya.
Dikatakan oleh Mamak, untuk membangun pabrik tersebut setidaknya membutuhkan dana hingga Rp4,5 miliar, dimana dana tersebut sepenuhnya menggunakan dana mandiri Ponpes An-Nur 2.
“Awal untuk mesin dan semua ini, kurang lebih sekitar 4,5 miliar. Semua, kebetulan masih An-Nur 2 sendiri,” tandasnya.
Baca juga: Ribuan Santri dan Ratusan Kyai Bermunajat Prabowo Jadi Presiden RI
Untuk satu kali produksi, pabrik tersebut bisa menghasilkan kurang lebih hingga 6 ribu botol kopi. Dimana selain wilayah dalam negeri, kopi dengan sensasi soda itu juga sudah menjajah ke berbagai negara, seperti Malaysia, Australia, Selandia Baru dan diharapkan pada tahun 2024 mendatang juga merambah ke pasaran India.
“Sekarang dalam masa penghitungan semuanya HPP, pengiriman dan lain-lain. Alhamdulillah pemerintah Jawa Timur selalu mensuport pondok pesantren An-Nur dua dan pesantren yang ada di Jawa Timur semuanya,” tuturnya. (wul/mzm)