OJK Malang Komitmen Dukung Pengembangan Kayutangan Heritage dan MCC

OJK Malang Komitmen Dukung Pengembangan Kayutangan Heritage dan MCC
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri. (foto:rhd)

Bandung, SERU.co.id – Komitmen Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM, dalam menjalankan amanah mengembangkan wisata tematik Kayutangan Heritage dan ekonomi kreatif di Malang Creative Center (MCC). Mendapatkan dukungan dari Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Malang dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) atau perbankan di bawahnya.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Sugiarto Kasmuri mengatakan, pihaknya akan mendukung pengembangan tersebut. Dengan melibatkan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) atau perbankan melalui beberapa program kemitraan dan pembinaan UMKM di Kayutangan dan MCC.

Bacaan Lainnya

“Di Kayutangan memiliki masing-masing lini produknya dengan kebutuhan yang berbeda.
Saat ini kawasan Kayutangan yang tersentuh masih tersentralisasi di poros, sementara di dalam kampung belum semuanya tersentuh dan terlayani. Khususnya dari perbankan, padahal potensinya sangat luar biasa jika dikembangkan akan menjadi kawasan ekonomi kreatif yang sangat luar biasa,” seru Sugiarto Kasmuri, dalam media gathering di Hummingbird, Bandung, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: Kadindik Jatim Teken MoU Untuk Pemanfaatan MCC Bagi Pelajar Jatim

Beberapa layanan yang bisa diberikan berupa permodalan, layanan transaksi cashless QRIS, pembinaan UMKM dan lainnya. Saat ini program layanan untuk UMKM di dalam kampung Kayutangan sedang digodok dan dimatangkan. Nantinya akan diluncurkan saat Bulan Inklusi Keuangan pada November 2023 mendatang.

“Nantinya satu bank akan melayani satu kampung, bisa satu atau beberapa RW dengan beberapa program yang dibutuhkan. Misal BCA melayani kampung A, Bank Mandiri melayani kampung B dan lainnya,” jelas Sugik, sapaan akrabnya, dalam acara ‘Sinergi OJK bersama media dalam rangka Meningkatkan Literasi Menuju Masyarakat Melek Finansial.”

Baca juga: Gubernur Jatim Resmikan Malang Creative Center, Wadah Inkubasi dan Penguatan Multitalenta

Tentunya program tersebut tidak bisa dijalankan sendiri oleh lembaga jasa keuangan, OJK maupun Bank Indonesia. Namun membutuhkan sinergisitas stakeholder lainnya, seperti pemerintah, pendidikan, komunitas hingga media.

“Doakan saja program tersebut berjalan lancar dan maksimal. Serta bisa dilaunching saat Bulan Inklusi Keuangan pada November mendatang,” tegas pria yang mendapatkan promosi sebagai Direktur Pengawas OJK Pusat ini.

disclaimer

Pos terkait