Malang, SERU.co.id – Mengulang momen Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya, kali ke tujuh belas Komunitas Aksara Tumapel Malang (ATM) kembali menggelar santunan anak yatim piatu dan dhuafa. Kali ini Komunitas ATM menggelar kegiatan tersebut dengan cara berbeda dibandingkan tahun sebelumnya.
“Biasanya kegiatan rutin tahunan yang digelar saat Ramadhan ini, kami mengundang anak-anak panti asuhan yatim piatu dan dhuafa dengan berbuka puasa bersama dan mengaji bersama. Karena dalam suasana pandemi Covid-19, kali ini kami yang mendatangi panti asuhan yatim piatu dan dhuafa,” ungkap Ketua Pelaksana, M Taufik, saat menyalurkan santunan 20 paket di Panti Asuhan Taqwa Al Qolbi (Taqalbi), jalan Joyo Agung II/9 Tlogomas, Kota Malang, Sabtu (2/5/2020).
Taufik mengatakan, kegiatan ini dimulai sejak jaman kepemimpinan Walikota Peni Suparto, mulai santunan kepada 50 anak, hingga sempat menyantuni 400 anak di tahun lalu. Namun saat ini menurun, selain kondisi ekonomi akibat Covid-19, para donatur telah menyalurkan bantuan lain sebelumnya.
“Tahun ini menurun 200 anak, namun nominalnya tetap sama. Di Taqalbi ini yang pertama, selanjutnya kami akan datangi panti asuhan lainnya, seperti di Sukun, Batu dan lainnya, sebagaimana amanah para donatur,” imbuh wartawan senior Bhirawa ini.
Sementara itu, Pengasuh Panti Asuhan Taqwa Al Qolbi (Taqalbi), Slamet Abdul Syukur, mengaku bersyukur atas bantuan yang disalurkan oleh Komunitas ATM. “Alhamdulillah atas bantuan yang diberikan oleh Komunitas Aksara Tumapel Malang kepada anak-anak kami yang ada di Panti Asuhan Taqwa Al Qolbi. Semoga bisa bermanfaat. Kami mendoakan kepada donatur, semoga selalu diberikan kemudahan, keselamatan, kesehatan dan kelancaran semua urusannya,” ungkap Slamet.
Selama pandemi Covid-19, lanjut Slamet, kegiatan keagamaan Ramadhan tetap berjalan seperti agenda tahunan sebelumnya. Hanya saja modelnya dibuat sesuai protokol kesehatan dengan pengaturan jarak, mencuci tangan sebelum masuk panti, dan menggunakan masker.
“Shalat tarawih dan tadarus tetap berjalan dengan diatur jaraknya. Sebelum masuk panti diwajibkan cuci tangan, dan selalu menggunakan masker,” imbuh Slamet, sembari menambahkan sekitar 17 anak yatim tinggal di asrama, mulai usia balita hingga jenjang mahasiswa, serta lulus kuliah untuk membantu mengurus panti. Sementara yang tinggal diluar asrama ada 25 anak, mulai anak yatim hingga dhuafa. (rhd)