Peringati Hardiknas, PGRI Kota Malang Distribusikan Ratusan Paket Sembako Untuk GTT dan PTT

Ketua PGRI Kota Malang, Dra Zubaidah MM, memberikan bantuan sembako kepada GTT. (rhd)

Bacaan Lainnya

Malang, SERU.co.id – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Malang memiliki cara unik dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2020, di tengah pandemi Covid-19. Sebagai bentuk kepedulian, mereka memberikan paket sembako kepada Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan PGRI, yang diberikan secara bertahap.

“Sebagai bentuk kepedulian, keluarga besar PGRI Kota Malang menyalurkan bantuan kepada tenaga pendidik maupun kependidikan, khususnya GTT dan PTT. Kami membantu, karena mereka sangat membutuhkan di tengah pandemi Covid-19 ini,” ungkap Dra Zubaidah MM, Ketua PGRI Kota Malang, didampingi Wakil Ketua PGRI Kota Malang Tri Suharno, di Gedung Guru/Kantor PGRI Kota Malang, jalan Tretes 2A, Kota Malang, Sabtu (2/5/2020).

Dra Zubaidah MM, diapit Tri Suharno (kanan) dan Burhanuddin (kiri). (rhd)

Bantuan diberikan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, dibagikan 300 paket sembako yang berisi beras, minyak, mie instan, gula, dan masker buatan SMK PGRI 7. Pembagian dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan physical distancing, dimana setiap jam dibagikan jumlah tertentu, agar tidak terjadi penumpukan massa.

“Donasi yang terkumpul ini merupakan partisipasi dan solidaritas anggota PGRI, dari anggota untuk anggota. Secara sukarela, anggota berdonasi dalam bentuk barang atau uang. Sebagian juga diambilkan dari kas sosial PGRI. Targetnya 1.000 paket sembako yang kami bagikan dalam tiga tahap,” imbuh Zubaidah, didampingi Sekretaris PGRI Kota Malang Burhanuddin.

Sesuai tema Hardiknas 2020, yaitu Belajar dari Covid-19, diharapkan keluarga besar PGRI serta para tenaga pendidik dan kependidikan bisa mengambil hikmah dari Covid-19. Selain menumbuhkan bentuk kepedulian kepada sesama, ada banyak hikmah lainnya yang bisa dipetik.

Zubaidah memberikan motivasi dan semangat kepada Pengurus PGRI Kota Malang. (rhd)

“Ketika siswa belajar di rumah, orang tua bisa mengevaluasi, dan guru juga mengevaluasi. Betapa kolaborasi siswa, guru dan orang tua sudah sepatutnya berjalan seperti itu. Orang tua bisa merasakan, betapa beratnya guru mengajar siswa saat ini,” beber Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Malang ini.

Disinggung nasib sekitar 6 ribuan GTT dan PTT Kota Malang terkait hak gaji dalam pandemi Covid-19, Zubaidah mengatakan GTT dan PTT negeri tetap mendapatkan haknya tanpa pengurangan. Sementara swasta diserahkan kepada yayasan masing-masing. “Baik negeri maupun swasta, jika sumbernya APBD dan APBN harus diberikan haknya. Karena mereka tetap mengajar dari rumah dengan menggunakan pola daring,” tegas Zubaidah.

Melalui surat edaran, pihaknya telah menghimbau kepada kasek agar menggaji GTT dan PTT sesuai haknya seperti sebelum ada Covid-19. “Misalnya guru ekstrakurikuler tari, karena tidak boleh berkumpul, maka tidak mengajar. Namun harus tetap digaji. THR tidak termasuk, kecuali PNS jika ada dari pemerintah pusat ya diberikan, jika tidak ada ya sudah,” tandas Zubaidah.

“Saya sangat berterima kasih atas bantuan ini. Alhamdulillah untuk menutupi kebutuhan dapur saat ini akibat Covid-19,” ungkap Arwin Putrado (39), penjaga SDN Balearjosari 1 Kota Malang yang sudah mengabdi 2 tahun.

Senada, Sekbid Organisasi PGRI Kota Malang, M. Lukman Hakim, ST. MM., mengatakan tujuan kegiatan ini sebagai motivasi dan menggugah guru yang memiliki kelebihan untuk sedikit berbagi kepada rekan sejawat dari kalangan GTT dan PTT. “Ini menjadi spirit bagi kita semua, apalagi ini bertepatan dengan Bulan Ramadan, jadi bisa merasakan apa yang dirasakan saudara kita yang tidak mampu,” terang Kepala SMK PGRI 3 Malang ini. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *