Batu, SERU.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jatim memfasilitasi kegiatan Peningkatan Kapasitas Mutu Pendidikan bagi guru TK/RA di kawasan Malang Raya. Seperti yang baru saja dilaksanakan pada Sabtu (26/8/2023) di Kota Batu, Jatim.
Sebanyak 125 tenaga guru dari perwakilan IGRA, IGTK, Perwakilan Guru SD/MI mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas mutu pendidikan dari dua narasumber yang berbeda. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang “curhat” bagi para tenaga pendidik kepada anggota DPRD Provinsi Jatim sebagai penggagas acara.
“Kebanyakan para guru ini penghasilannya dalam bentuk honor dengan jumlah yang terbatas,” seru anggota DPRD Provinsi Jatim, Agus Dono W, MHum.
Gus Don, sapaan akrabnya menyebutkan , dari aspirasi yang disampaikan, maka bisa diambil kesimpulan, pemerintah harus memaksimalkan penganggaran. Tidak hanya terfokus bagi anggaran pendidikan dasar saja, namun juga memikirkan untuk pendidikan usia dini. Perhatian bagi pendidikan PAUD tidak hanya dipikirkan pemerintah pusat maupun provinsi namun juga perlu didukung dari anggaran pemerintah daerah.
“Walaupun pembagian kewenangan sudah jelas kalau SD SMP itu di tingkat kabupaten, SMA SMK di tingkat provinsi dan perguruan tinggi nasional. Tetapi pemerintah daerah juga harus memikirkan penganggaran bagi lembaga pendidikan usia dini,” ungkapnya.
Agus Dono mengungkapkan, penempatan anggaran untuk pendidikan tergantung prioritas dan kabupaten atau kota Masing-masing . Namun ia lebih ingin mengutamakan peningkatan sumber daya manusia terutama sektor penghasilan guru Paud yang minim. Oleh karena itu ia harapkan hal ini dipertimbangkan lagi oleh pemerintah.
“Di Jatim hal itu sudah dipikirkan oleh ibu Gubernur Khofifah Indar parawansa dan Emil Dardak. Tetapi anggaran kita terbatas,” imbuhnya.
Dirinya menekankan kembali, soal penganggaran sektor pendidikan sebesar 20 persen menjadi tanggungjawab daerah. Sehingga di daerah tingkat 2, hal itu tergantung APBD dari masing-masing pemerintah daerahnya.
“Tingkat kebijakan terutama di sektor penghasilan honornya (guru PAUD) itu, yang saat ini harus perlu diperhatikan lagi,” pungkasnya. (dik/ono)