Pamekasan, SERU.co.id – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan diduga melakukan penjualan buku dan pemotongan bantuan dana Insentif Guru Madrasah se Kabupaten Pamekasan. Akibatnya, sejumlah aktivis dari Barisan Elemen Masyarakat (Berat) langsung melakukan aksi demonstrasi, Selasa (1/8/2023).
Aksi tersebut dilakukan guna mengetahui duduk persoalan dan mendapatkan jawaban langsung dari pihak Kemenag Pamekasan. Pula, guna mendapatkan klarifikasi adanya dugaan tindak pidana korupsi BOP dan BOS di dalam tubuh Kemenag Pamekasan.
“Kami datang kesini bukan sekedar berargumentasi untuk mengklarifikasi adanya dugaan korupsi di internal Kemenag Pamekasan, kami datang berdasarkan kajian dan bukti-bukti data temuan kami di lapangan,” ungkap Miftahul Askiyah selaku koordinator lapangan (Korlap) saat berada di kantor Kemenag Pamekasan.
Miftah menjelaskan, massa tersebut harus terpaksa turun jalan yang merupakan lanjutan dari kekesalan atas upaya sebelumnya saat melakukan audiensi ke Kemenag, perihal persoalan yang sampai saat ini tidak ada ketegasan sesuai harapannya.
“Kami disini hanya meminta untuk menemui kami yakni Kepala kemenag langsung. Tidak lain hanya agar menyampaikan dan mengklarifikasi adanya dugaan korupsi,” paparnya.
Sementara itu, saat ditemui, massa aksi menolak lantaran yang datang bukan Kepala Kemenag, melainkan ditemui oleh kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Pamekasan, Badrus Shomad.
Saat dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan di kantornya, Badrus Shomad enggan memberi tanggapan dan memilih menghindar dari wartawan. (udi/mzm)