Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) melakukan gerak cepat melakukan penyemprotan disinfektan pertama sejak Minggu (15/3/2020). Mengingat keterbatasan bahan disinfektan, penyemprotan dilakukan secara bertahap di beberapa fakultas.
“Satgas masing-masing fakultas melakukan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Lamanya tergantung luasan gedung dan lahan tiap fakultas. Di Fakultas Hukum, misalnya ada delapan orang tenaga cleaning service yang dilibatkan dalam penyemprotan cairan disinfektan,” jelas Kasubag Humas dan Kearsipan UB, Kotok Gurito, kepada SERU.co.id.

Menurutnya, penyemprotan di hari pertama dilakukan di Teknik Industri Fakultas Teknik, Minggu (15/3/2020). Selanjutnya dilakukan penyemprotan di fakultas yang terdekat dengan Fakultas Teknik (FT), yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Hukum (FH), dan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), hingga merata di seluruh kampus.
“Masing-masing fakultas telah memiliki satgas dan alat semprot disinfektan yang biasa digunakan dalam merawat taman fakultas. Jadi alat sudah ada sejak lama. Hanya saja, bahan disinfektannya yang menunggu giliran dibuat oleh lab UB, mengingat kelangkaan pasokan bahan kimia. Baru didistribusikan merata Rabu-Kamis kemarin,” imbuh Kotok.
Selain itu, guna meminimalisir penyebaran Covid-19, dilakukan monitoring orang yang melintas. Sebelum memasuki gedung, pegawai, dosen dan tamu hanya melewati satu akses pintu masuk dan keluar. Selanjutnya, akan dilakukan screening pengukuran suhu tubuh oleh petugas, dan diwajibkan menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan. Hand sanitizer juga tersedia di beberapa titik.
Melalui surat edaran Rektor UB, untuk memangkas penyebaran Covid-19, pegawai, dosen dan mahasiswa diwajibkan untuk mengerjakan tugas dan pekerjaan dari rumah atau WFH (Work From Home) melalui online. Surat edaran tersebut juga menghimbau mahasiswa untuk tidak pulang kampung sementara waktu sampai kasus Covid-19 mereda.
Upaya lain telah dilakukan UB dengan menerbitkan form untuk penapisan atau tracking kesehatan bagi civitas akademika UB. Hingga saat ini, lebih dari 21.000 mahasiswa sudah mengisi form, serta sekitar 4.200 dosen dan karyawan juga sudah mengisi.

Tak hanya di Kampus UB Malang, penyemprotan juga dilakukan di Kampus UB Kediri, sejak Senin (16/3/2020). Hampir sama, pola monitoring juga dilakukan dengan penerapan satu pintu masuk dan keluar.
“Sesuai instruksi rektor serta panduan pencegahan penyebaran Covid-19 ini, kami telah melakukan beberapa upaya, antara lain menerapkan satu pintu keluar masuk dan screening bagi siapapun yang akan masuk gedung, pemasangan spanduk, serta penyemprotan disinfektan,” jelas Afidatul, Kaur Sarana Prasarana Kampus UB Kediri.
Namun, lanjut Afi, pihaknya sedikit kesulitan mencari bahan baku di hampir semua apotek maupun toko kimia di Kediri. “Memang sudah disiapkan dari UB pusat, tapi kan butuh waktu untuk pengirimannya. Seperti penyemprotan disinfektan sudah dijadwalkan oleh UB Malang, tapi kami berinisiatif melakukan semprot sendiri untuk pencegahan di awal,” tandasnya. (rhd)