Tak Kunjung Dapat Keadilan, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Memilih Golput

Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan saat mendatangi Stadion Kanjuruhan, untuk menggelar aksi penolakan pembongkaran stadion. (Ist) - Tak Kunjung Dapat Keadilan, Keluarga Koraban Tragedi Kanjuruhan Memilih Golput
Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan saat mendatangi Stadion Kanjuruhan, untuk menggelar aksi penolakan pembongkaran stadion. (Ist)

Malang, SERU.co.id – Para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan berencana untuk Golput (golongan putih), dalam pemungutan suara Pileg dan Pilpres 2024 mendatang. Hal tersebut mereka lakukan untuk mengabarkan bentuk kekecewaan yang mereka rasakan, akan sikap dan tanggapan para pemimpin terhadap kasus yang merenggut 135 nyawa para suporter Arema FC, dalam insiden 1 Oktober 2022 lalu itu.

Salah satu perwakilan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Rini Hanifah menuturkan, dirinya dan para anggota kelurga korban lainya bersepakat untuk Golput. Meskipun itu pemilihan Presiden Indonesia, selama keadilan yang mereka harapkan belum didapatkan.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Sebut Hukum Indonesia Seperti Lelucon

“Golput semuanya. Sampai anak-anak kami mendapat keadilan, kami semua Golput. Walaupun itu pemilihan presiden. Apa pun itu pemilihan, kami tetap Golput,” seru Rini, didepan awak media, Sabtu (3/6/2023) sore.

Dirinya juga menyebut, akan tetap menolak untuk menyalurkan suara mereka dalam pemilihan umum apapun, termasuk pemilihan presiden. Dirinya dan keluarga korban lainya merasa sangat kecewa dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), lantaran dirasa tidak menganggap mereka atas semua yang telah terjadi.

Baca juga: Tak Memenuhi Unsur, Laporan Model B Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Ditolak

“Terutama Pilpres, karena presiden tidak memandang keluarga korban, meremehkan semua keluarga korban. Nggak ada keadilan di Arema ini. Mata hatinya tertutup semua aparat-aparat, institusi pemerintah semuanya tertutup matanya,” ucapnya.

Ibu kandung dari korban Agus Riansah itu juga mengutarakan bentuk kekecewaannya kapada Jokowi. Lantaran menurutnya politikus yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut telah ingkar kepada janjinya. Yang mana pernah berseru akan turut serta membantu para keluarga korban guna menuntut keadilan.

“Presiden juga ingkar janji, dulu waktu dikumpulkan di Saiful Anwar (Rumah Sakit Umum Daerah) katanya mau bantu usut tuntas. Ternyata mana? Sampai sekarang stagnan di model B,” tagihnya.

Baca juga: HM Sanusi: Stadion Kanjuruhan akan Tetap Direnovasi Sesuai Rencana

Tak hanya Jokowi saja, dirinya juga menagih janji Erick Thohir yang mana akan mengawal terus usut tuntas Tragedi Kanjuruahan. Yang pernah dirinya utrakan sebelum resmi menjabat menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2023-2027 mendatang.

“Terus saya menambahkan untuk yang terhormat Erick Thohir waktu sebelum menjabat ketua PSS, Beliau menjanjikam akan mengikuti usut tuntas. Tapi nyatanya bapak Erick Thohir yang terhormat, minta tolong pak, janji bapak tepati pak. Minta tolong kami keluarga korban membutuhkan janji bapak, bukan omong kosong. Setelah jadi ketua PSSI, bapak nol kosong,” tuturnya. (wul/mzm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *