Batu, SERU.co.id – Dinas Pariwisata Kota (Disparta) Batu menggelar Launching Kota Batu Menari, bagian dari acara Batu Culture Festival 2023. Acara yang menghadirkan pelaku seni budaya Batu ini berlangsung di Ampitheater Sendratari Arjuna Wiwaha, Kelurahan Sisir, Kota Batu, Sabtu (3/6/2023) malam.
Acara diawali menari Sanduk bersama puluhan penari dari Sanggar Sanduk Trimo Langgeng Mataram. Dilanjutkan doa ritual yang dibawakan oleh para pimpinan kesenian Reyog se-Kota Batu. Sebagai pembuka acara, penonton juga dihibur tari Arjuna Supraba yang dibawakan oleh Runner up Putri Tari Jawa Timur 2023, Adelia Putrie Lorenda.

Dalam sambutannya, Kadisparta Batu, Drs Arief As Siddiq mengapresiasi, anggota dewan yang turut hadir dalam acara Launching Kota Batu Menari. Ia menyebutkan, Dinas Pariwisata menjadikan bulan Juni sebagai bulan kebudayaan. Dimana satu bulan penuh akan diadakan berbagai kegiatan seni budaya di Kota Batu.
“Mulai tanggal 8, 9, 15, 20, 24 dan puncaknya pada 25 Juni 2023 nanti kita juga akan menggelar festival Kolosal Alluring Arjuna,” seru Arief, sapaan akrabnya.
Arief menyebutkan, acara ini dipersembahkan untuk seluruh masyarakat Kota Batu dan menampilkan seniman-seniman top Kota Batu. Semua seni tradisi yang ada di Kota Batu ditampilkan seluruhnya dalam event ini. Ia berharap, masyarakat Batu bangga menjadikan Kota Wisata Batu dengan daya tarik budaya yang luar biasa.
“Ini tidak hanya disaksikan oleh masyarakat Batu saja, namun juga wisatawan mancanegara. Ini tentu membahagiakan kita,” ujarnya.
Acara dilanjutkan penyerahan penghargaan kepada Seniman Kota Batu yang dinilai memiliki prestasi dan dedikasi tinggi melestarikan seni budaya tradisional. Antara lain diberikan kepada seniman Sanduk, Bapak Kasil Priyadi SPd dan Ketua Paguyuban Seni Reyog Tri Manggolo Seloaji, Didik Wahyudi. Penghargaan juga diberikan kepada peraih runner up Putri Tari Jawa Timur 2023 asal Batu, Adelia Putrie Lorenda.
Tampil mewakili anggota DPRD Kota Batu, Hari Danah Wahyono mengaku, bangga dengan prestasi Dinas Pariwisata Batu. Ia menyebutkan Disparta Batu sudah gigih untuk melaksanakan berbagai kegiatan budaya yang disuguhkan di Sendratari Arjuna Wiwaha. Salah satunya, menghadirkan festival “Padhang Mbulan” di setiap bulannya.
“Setiap bulan pasti ada festival Padhang Mbulan dengan berbagai seni yang ditampilkan,” ujar Haji Nanang, sapaan akrabnya.
Ketua Komisi B DPRD Batu ini menyampaikan, kritik tentang terbatasnya kapasitas Ampitheater Sendratari Arjuna Wiwaha. Sehingga membuat banyak penonton tidak mendapatkan tempat duduk yang nyaman untuk menyaksikan Pagelaran Seni Budaya. Ia pun menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu harus membuatkan tempat pertunjukan yang lebih besar demi eksistensi para pelaku seni budaya Kota Batu.
“Ini Pe Er (pekerjaan rumah) Pak Sekda untuk membuat tempat yang lebih luas lagi,” tuturnya di depan Sekda Kota Batu, Drs Zadim Efisiensi.
Hari Danah Wahyono juga menyerukan, agar masyarakat mendukung dan memberikan support kepada Pemkot Batu, untuk membangun sebuah Art Center. Dengan hadirnya art center, akan memberikan ruang yang lebih luas lagi untuk kegiatan apresiasi seni. Di tempat tersebut juga akan dibangun berbagai ruang untuk “ngantornya” seniman dan organisasi kesenian.
“Dengan tempat pertunjukan yang lebih besar, maka nanti akan menampung lebih banyak penonton, setiap pertunjukan akan dikarciskan. Hasilnya bukan untuk Pemkot Batu atau kita (DPRD), namun untuk budayawan dan seniman sendiri,” tuturnya, disambut tepuk tangan para seniman dan budayawan yang hadir.
Mewakili Pj. Wali Kota Batu, Sekda Kota Batu Zadim Efisiensi mengaku, daya tampung Ampitheater Sendratari Arjuna Wiwaha sangat terbatas, yakni hanya seluas 3.500 meter persegi. Oleh karena itu, pihaknya akan bertekad dengan persetujuan DPRD Batu agar tahun 2024 Pemkot Batu mulai membangun art center yang luasnya mencapai 3,5 hektar.
“Art center tersebut bersifat bangunan tertutup, untuk mengantisipasi terjadinya hujan. Semua paguyuban atau kelompok seni bisa berlatih di art center nanti dengan nyaman,” ucapnya.
Zadim yang juga merupakan saudara kandung Kadisparta Batu, Arief ini, juga menyoroti terbatasnya areal parkir. Untuk itu pada perubahan anggaran keuangan (PAK) 2023, pihaknya juga akan memperluas area parkir seputar Sendratari Arjuna Wiwaha. Sekda Kota Batu juga menekankan, agar Disparta Batu mampu menarik wisatawan dengan melalui seni budaya.
“Kami targetkan dan kami tekankan, agar Disparta Batu bisa membangkitkan seni budaya yang ada di Kota Batu. Kita ingin seperti Bali, mudah-mudahan bisa terwujud ke depan dan akan kita maksimalkan lagi,” imbuhnya.
Sebelum dilanjutkan dengan pagelaran Reyog sebagai pamungkas, dilakukan penyerahan cemeti samandiman dari Sekda Kota Batu kepada Ketua Paguyuban Reyog. Selanjutnya dari Ketua Seni Reyog diserahkan pada penari Klono Swandono. Sebagai penanda dimulainya acara, dilakukan pengangkatan reyog kecil oleh Sekda Kota didampingi Ketua Dewan Kesenian Kota Batu (DKKB) dan Ketua Paguyuban Reyog Kota Batu. (adv/dik/rhd)