Sutiaji Berharap GTT Jadi Prioritas PPPK

Walikota Malang, Sutiaji saat menghadiri acara halal bi halal di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Rabu (3/5/2023). (jup) - Sutiaji Berharap GTT Jadi Prioritas PPPK
Walikota Malang, Sutiaji saat menghadiri acara halal bi halal di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Rabu (3/5/2023). (jup)

Malang, SERU.co.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang mengguyubkan para purna tugas sekaligus halal bi halal, Rabu (3/5/2023) pagi. Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji berharap GTT (guru tidak tetap) menjadi prioritas untuk menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

“Ini kan ada instruksi dari pusat bahwa GTT sudah ndak ada, tahun 2024 memang harus dihapus, lha kami sampaikan bahwa, oke kebijakan itu, tapi tolong dilihat aspirasi dari bawah,” seru Wali Kota Malang.

Bacaan Lainnya

Walaupun kebijakan itu rencananya diterapkan di tahun 2024, namun dengan persiapan-persiapan yang ada, dinas terkait diharapkan mampu memperhitungkan guru PPPK yang dibutuhkan.

“Tapi kalo sudah diterapkan semua, seusai dengan bisnis prosesnya, rasio guru, guru satu beberapa siswa, nanti kan kalo sudah ada ketentuan, baru nanti kita ada pengurangan atau pembatasan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana menjelaskan, saat ini jumlah GTT yang ada di Kota Malang sekitar 2000-an yang belum menjadi PPPK. Hal ini menjadi jumlah yang disiapkan jika nantinya banyak guru di Kota Malang pensiun.

“Nanti kalau ada yang pensiun tidak diisi oleh GTT ya otomatis akan banyak guru yang merangkap. Tapinya gak papa tetap kami efisiensikan, kami fungsikan,” ujar Suwarjana.

Menurut Suwarjana, saat ini PPPK yang telah masuk sebesar 900 lebih dari total pagu yang dibutuhkan sebesar 1.200 orang. Dari kedua tahap pengangkaran, tahap ketiga masih belum menerima SK.

“Yang sudah jadi PPPK itu sekarang 900-an sekian, belum ada seribu, mestinya targetnya kemarin kan pagunya 1200, tetapi yang tahap ketiga belum ada peng-SK-an,” tuturnya.

Nantinya prediksi jumlah kebutuhan guru relatif tinggi. Mengingat jumlah guru maupun kepala sekolah yang pensiun setiap bulannya paling sedikit 10 orang.

“Kan setiap bulan itu, guru itu pensiun paling sedikit kan 10, paling sedikit itu, guru dan kepala sekolah,” pungkasnya. (jup/mzm)


Baca juga:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *