Saat dirinya mencari dengan warga sekitar, salah satu saksi melihat dari jauh bahwa tubuh temannya tengah terombang-ambing di sungai. Melihat kondisi yang sudah tidak memungkinkan, warga melarang Santoso untuk ikut masuk ke dalam sungai.
“Ibu-ibu lihat temen saya masih gelimpangan di situ. Saya mau nolongin, tapi dipegangin sama orang kampung. Tapi saya tetep berontak aja,” ucapnya.
Saat kejadian, volume air di aliran tersebut cukup tinggi dengan arus yang cukup deras. Saat kejadian, korban mengenakan kaos biru, celan pjtih berbahan jens, tas semplang hilam dan topi hitam dan sepatu boot hitam.
Saat di lokasi juga salah satu anggota Tim SAR, Janoko menjelaskan, pihaknya akan masih menunggu perkembangan. Jika sudah ada izin pihaknya dan beberapa instasi gangan akan membangun posko pencarian terhadap korban.
“Dan ini masih belum ada perkembangan untuk selanjutnya. Kita belum mengorek informasi yang lebih detailnya lagi karena kita dapat KTP atau identitas yang jelas dari korban. Ini nanti kita juga follow up ke perangkat desa,” ungkapnya. (wul/ono)
Baca juga:
- Diduga Lalai Setor Dana Pensiunan, 27 Eks Karyawan PDAM Pamekasan Tak Terima Pensiunan Selama 4 Tahun
- Tubuh Pelajar SMK Kota Malang yang Hilang di Aliran Sungai Usai Kecelakaan Ditemukan
- Pelajar SMK di Malang Hilang Terbawa Arus Sungai Usai Terlibat Kecelakaan Lalu Lintas
- Kenaikan Harga Jelang Nataru, Akademisi UMM Desak Pemerintah Perkuat Sistem Pangan Berkelanjutan
- Banjir Bandang Terjang Sumatra, Akademisi UMM Soroti Lemahnya Pengawasan dan Penegakan Hukum








