Ngembak Geni dan Dharma Santi di Candi Badut sebagai Momen Kerukunan Umat Hindu

Acara Ngembak Geni dan Dharma Santi Candi Badut. (ws7) - Ngembak Geni dan Dharma Santi di Candi Badut sebagai Momen Kerukunan Umat Hindu
Acara Ngembak Geni dan Dharma Santi Candi Badut. (ws7)

Malang, SERU.co.id – Perayaan Ngembak Geni sebagai serangkaian acara dari peringatan Hari Raya Nyepi 1945 Tahun Saka dilaksanakan di Candi Badut, Kamis (23/3/2023). Para umat Hindu yang berkumpul berasal dari berbagai daerah di Malang Raya sekaligus menyelenggarakan Dharma Santi.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menyampaikan, dengan berlangsungnya Ngembak Geni ini menjadi momen saling bermaaf-maafan di kalangan umat Hindu. Sekaligus sebagai bentuk rasa syukur usai melaksanakan Catur Brata Penyepian.

Baca Lainnya

Baca juga : Peringatan Hari Nyepi di Alun-alun Tugu Malang, Wali Kota: Malang adalah Milik Bersama

“Kita melaksanakan Ngembak Geni yaitu sebagai wujud syukur kita sudah melalui hari raya Nyepi kemarin dengan Catur Bhrata Penyepian,” seru Made.

Di tahun baru Saka ini, Made berharap umat Hindu dan masyarakat Indonesia mampu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Ia menekankan, agar semua masyarakat bergandeng tangan ditengah perbedaan menjelang pesta demokrasi yang sebentar lagi dihelat.

“Marilah semua bergandeng tangan dan saling silih mewangi, saling merangkul semua untuk menguatkan kita di hajat besar kita kedepan,” tambahnya.

Tarian Rejang Renteng digelar sebelum prosesi Ngembak Geni. (ws7) - Ngembak Geni dan Dharma Santi di Candi Badut sebagai Momen Kerukunan Umat Hindu
Tarian Rejang Renteng digelar sebelum prosesi Ngembak Geni. (ws7)

Baca juga : Umat Hindu Kabupaten Malang Gelar Upacara Tawur Agung Kasanga

Sementara itu, Ketua Parisasa Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang, Putu Moda Arsana menyampaikan, pentingnya kerukunan dalam berbagai aspek. Dengan adanya momen Hari Raya Nyepi ini, ia berharap menjadi renungan bersama sehingga memaklumi adanya perbedaan.

“Yang kita renungkan dalam kontemplasi ini adalah bahwa kita harus mencintai yang namanya perbedaan. Tuhan sudah memberikan ke kita,” ujar Putu Moda.

Bersamaan dengan acara Ngembak Geni dan Dharma Santi ini adalah penyerahan penghargaan kepada para perwakilan ogoh-ogoh. Mereka adalah yang turut terlibat dalam pawai ogoh-ogoh Tawur Agung Kesanga di Balaikota Malang, Selasa (21/3/2023). (ws7/mzm)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *