Cegah Stunting, Dinkes Bondowoso dan GAIN Komitmen Tingkatkan Pemberian ASI Eksklusif

SOSIALISASI: Dinkes Bondowoso bekerjasama dengan GAIN Jatim CPHI Universitas Udayana Bali berkomitmen tingkatkan pemberian ASI Eksklusif klepada bayi. (foto: ido).

Bondowoso,SERU- Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso Jawa Timur (Jatim) bekerjasama dengan The Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Jatim dan Centre of Public Health Innovation (CPHI) lembaga studi Universitas Udayana Denpasar Bali berkomitmen meningkatkan pemberian ASI (Air Susu ibu) eksklusif guna mencegah stunting di Bondowoso. Komitmen ini dilakukan Dinkes Bondowoso dan GAIN dengan menggelar sosialisasi program 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) di Hotel Ijen View Bondowoso, Kamis (13/2/2020).

            Government Advocacy Advisor GAIN Jatim, Heru Nogroho dalam sosialisasi 10 LMKM tersebut mengatakan, pendampingan GAIN dan CPHI Universitas Udayana bekerjasama dengan Dinkes Bondowoso, ini sebagai upaya meningkatkan pemberian ASI eksklusif kepada bayi. ”Ini tahun kedua melalui program 10 LMKM dan tahun pertama melalui porgram Emo-Demo. Program ini dalam rangka meningkatkan pemberian ASI eksklusif kepada bayi guna mencegah stunting di Bondowoso,” kata Heru.

dr. Muhammad Imron, Kepala Dinkes Bondowoso Jatim. (foto: ido)

            Mengingat dari hasil penelitian, menurut dia, pemberian ASI eksklusif kepada bayi di Kota Tape –sebutan Bondowoso- tergolong masih kurang. Padahal, pemberian ASI eksklusif sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Karena, ASI eksklusif merupakan bagian penting pemberian makanan bergizi pada anak dan pencegahan stunting. ”Target GAIN dan CPHI  bekerjasama  dengan Dinkes Bondowoso dalam program 10 LMKM, ini adalah bisa meningkatkan pemberian ASI eksklusif di Bondowoso hingga 80 persen pada akhir 2020,” ujarnya.

            Kepala Dinkes Bondowoso, dr. Muhammad Imron menyambut positif sosialisasi program 10 LMKM yang digelar Dinkes bersama GAIN dan CPHI Universitas Udayana dalam upaya meningkatkan pemberian ASI eksklusif di Bondowoso. Karena, peningkatan pemberian ASI eksklusif merupakan bagian penting dalam menekan atau mencegah anka stunting di Bondowoso. ”Sebenarnya pemberian ASI eksklusif di Bondowoso berada di angka 64 persen dan sudah di atas target. Namun, harus ditingkatkan lagi, karena pemberian ASI eksklusif kepada bayi sangat penting untuk mencegah stunting di Bondowoso,” kata Imron.

            Kegiatan sosialisasi program 10 LMKM oleh Dinkes bekerjasama dengan GAIN Jatim dan CPHI Universitas Udayana, ini diikuti seluruh kepala Puskesmas, pengurus Tim Penggerak PKK, dan  sejumlah OPD Pemkab. Hadir juga beberapa organisasi perempuan, yakni Dharma Wanita, Fatayat NU, Muslimat NU, Aisyiah dan lainnya. Kegiatan sosialisasi program 10 LMKM, ini didasarkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak nomor 03 tahun 2010 tentang Penerapan 10 LMKM dan PP nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif.  Cakupan 115 fasilitas kesehatan di Jember, Surabaya, Probolinggo, Bondowoso, dan Trenggalek. (ido)

disclaimer

Pos terkait