Gara-gara Minta Rokok Tidak Dituruti
Jember, SERU– Nilam Cahyani (17) ibu muda warga Dusun Krajan Desa Mojosari Kecamatan Puger Kabupaten Jember, mengalami trauma yang mendalam atas peristiwa yang baru saja di alaminya.Bagaimana tidak, Peristiwa yang terjadi pada Sabtu malam (8/2/2020) sekitar pukul 22.00 WIB, telah merenggut nyawa Mardi Rahmat Dani (25) yang tidak lain adalah suami Nilam Cahyani.Padahal Nilam Cahyani sendiri, saat ini sedang mengalami hamil muda 6 bulan.
Kata Ibu mertua Korban (Mardi) Siti Romlah (50), saat itu anaknya dan suami (korban) sedang duduk-duduk di alun-alun kota Puger, tiba-tiba suami di keroyok beberapa pemuda pemabuk hingga tewas bersimbah darah karena luka bacok di tubuhnya.Gara-garanya, pelaku yang sedang mabuk emosi hingga memukul korban lantaran minta rokok tidak di turuti, selain itu menurutnya korban terkesan menantang karena bicara sambil melotot.
Atas kejadian ini, kini Nilam Cahyani terlihat terbaring lemah di samping ibunya (Siti Romlah), sambil menunggu kedatangan jenazah suami untuk di kebumikan, yang saat ini masih di autopsi di Rumah Sakit.Tiada hentinya Ia menangis dan tidak sepatah kata pun dia keluarkan.
Hanya tatapan mata yang kosong memerah, sesekali memandang sanak keluarga yang datang melayat untuk mengucapkan belasungkawa.Kemudian menunduk lagi, menangis lagi sambil bersimpuh, tangan lembutnya mengelus perutnya yang buncit tanda kehamilan.
Ironi memang, kejadian yang menewaskan Suami dengan luka bacok di bagian lengan hingga tembus dan memutuskan urat nadi, peristiwa tragis nan pilu ini di saksikan sendiri di depan mata oleh Nilam Cahyani.Apalagi Dia sendiri saat ini dalam kondisi hamil muda 6 bulan.Dua atau tiga bulan kedepan bisa jadi melahirkan seorang bayi dari hasil buah hati bersama suami yang baru beberapa jam meninggal, sejak menikah setahun yang lalu.
Siti Romlah menuturkan, dirinya merasa kasihan melihat kondisi anaknya yang sedang hamil ini.Dia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan bagaimana nasib kedepan anak dan cucunya yang ada di kandungan.Apalagi korban yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani tidak memiliki tabungan yang cukup untuk biaya melahirkan dan hidupnya memang serba kekurangan.

Awalnya korban bersama istri keluar untuk menikmati malam Minggu dengan berkeliling menyusuri kota Puger.Setibanya di Alun-alun kota,mereka berhenti untuk menemui teman korban yang kebetulan sedang nongkrong-nongkrong di alun-alun.
Lanjut Siti Romlah, saat mereka sedang asyik-asyiknya ngobrol itulah,seorang pemuda dalam kondisi mabuk menghampiri korban sambil teriak-teriak setengah memaksa minta rokok dan uang, namun permintaan tersebut tidak di penuhi korban.
“Dia minta rokok , namun tidak di kasih karena tidak mempunyai rokok.Berhubung tidak punya rokok di tawari tembakau, “ini ada tembakau,” kata Romlah menirukan ucapan anaknya.
Lantaran tidak di penuhi permintaannya dan korban merasa menantang, alhasil pelaku tersinggung hingga emosi kemudian memukul korban.
“Anak saya matanya memang mendholo (red.mata menonjol dan lebar) oleh pelaku di kira melototi pelaku , akhirnya pelaku memukul korban, karena merasa sakit korban balas memukul,” jelas Romlah.
Kemudian pelaku pergi, tidak berapa lama kembali lagi bersama teman-temanya sambil membawa senjata tajam berupa clurit, langsung melakukan pengeroyokan kepada korban, kemudian di bacok hingga tewas bersimbah darah Sementara Kapolsek Puger AKP Ribut di konfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan adanya peristiwa pengeroyokan dan pembacokan yang mengakibatkan tewasnya korban.Dalam hal ini pihaknya tidak bisa berkomentar lebih jauh karena kasus ini sudah di tangani Resmob Polres Jember .
Kata Ribut, sementara di ketahui pelaku pengeroyokan ada 5 orang, 1 pelaku bernama Azis (20) tetangga satu Desa dengan korban sudah di amankan polisi, sedangkan 4 pelaku lainya masih dalam pengejaran Resmob Barat Polres Jember.
“Pemicunya dia (pelaku) minta rokok karena mabuk, kemudian tidak di kasih akhirnya bertengkar itu.Pres release nya nanti di Kapolres ,nanti berita ya Kapolres,” ucap Ribut.(thr)