Setiap Subuh Terima Laporan BMKG

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Surabaya SERU –  Dua hari ke belakang, Kota Surabaya tengah dilanda cuaca ekstrem, seperti angin kencang yang menumbangkan banyak pohon bahkan memakan korban jiwa akibat tertimpa pohon. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pun mengatakan, jika cuaca Indonesia sepekan lagi tidak bagus.  “Dalam 10 hari kedepan, ini hari ketiga itu cuacanya di Indonesia itu jelek. Dan saya setiap subuh menerima dari Bu Ketua BMKG Jakarta tentang kondisi cuaca,setiap ada perubahan saya selalu diberikan data,” kata Risma dalam sambutan lounching gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/1). 

  Surabaya sendiri, jika menganut BMKG di wilayah pesisir pantai Kenjeran mengalami gelombang yang tinggi.  “Gelombang sekitaran pantai Surabaya tingginya 4 sampai 5 meter. Mangkanya saya melihat  langit terus,” ungkapnya. 

   Segala upaya pun telah dikerahkan oleh Pemkot Surabaya. Sekarang, Risma meminta kepada semua warga Surabaya berdoa untuk keamanan kota.  “Saya yakin semua sudah melakukan maksimal, tapi kehendak Tuhan kita tidak bisa melarang. Tadi pagi kami (pemkot) merapatkan bagaimana kesiapan bencana,” sampainya. 

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti menyampaikan, seluruh lapisan masyarakat Surabaya harus turut mengantisipasi penanganan bencana. Hal ini agar warga Surabaya mempunyai rasa kenyamanan dan ketenangan.  “Kita ini kan pimpinan daerah perlu memberikan rasa tenang dan aman bagi warga Surabaya,” kata Reni. 

  Sedangkan masalah bencana, lanjut Politisi asal Fraksi PKS ini merupakan sesuatu yang memang di luar harapan. Terlebih kini cuacanya cukup ekstrem.  “Di Surabaya sendiri ada beberapa kejadian yang sekarang cukup menjadi perhatian, kalau menurut saya tadi terkait angin,” ujarnya. 

  Sementara untuk banjir, ia mengatakan progresnya sudah mengalami peningkatan yang cukup bagus. Contohnya di wilayah Sumberejo yang biasanya langganan banjir, saat ini dengan tanggul yang dinaikan sudah berkurang.  “Tinggal sekarang angin, kalau banjir dengan tanggul tapi kalau angin. Sementara di Surabaya kebutuhan kita akan pohon juga tinggi karena di musim kemarau kita butuh oksigen yang lebih banyak, rindang dan kecantikan di samping fingsi estetika kota,” pungkasnya. (est/ono)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *