Penggunaan kit deteksi dini TPO-TSHR ini diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat Indonesia, karena aplikasinya relatif mudah, sederhana dan tidak membutuhkan alat-alat khusus yang rumit. Sehingga dapat digunakan di fasilitas kesehatan tingkat I di seluruh Indonesia.
“Dalam satu tahun kedepan kit ini diharapkan dapat dipasarkan secara nasional dan internasional sebagai karya anak bangsa dari Universitas Brawijaya,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor UB, Prof Widodo S Si MSi PhD MedSc menjelaskan, produk penelitian yang diketuai Prof Aulanni’am ini didanai oleh RISPRO, dengan skema penelitian yang diselenggarakan oleh LPDP.
“Sekarang kita masuk ke tahap uji klinis. Nanti kalau hasilnya bagus, harapan kita kedepan uji klinisnya bisa lebih banyak. Sehingga nanti harapannya tahun depan bisa dilepas ke pasar dan bisa dipakai masyarakat,” tandas Widodo.
Sebagai informasi, IHI Award merupakan penghargaan bergengsi bidang kesehatan yang diprakarsai oleh IndoHC Forum bekerjasama Kementerian Kesehatan RI. Serta BKKBN, BRIN dan 16 organisasi bidang kesehatan, didukung perusahaan produk kesehatan.
Kegiatan memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-58 ini dihadiri oleh 200 undangan dari berbagai instansi, seperti dari kementerian kesehatan, pemda, perusahaan farmasi, dan akademisi. Dan dibuka oleh Dirjen Pelayanan Kesehatan Drg Arianti Anaya MKM, mewakili Menteri Kesehatan RI, ditandai dengan pemukulan gong virtual. (rhd)
Baca juga:
- Babinsa Bareng Dampingi Penyaluran Bantuan Pangan kepada 325 KPM
- Babinsa Sukun Dampingi Posyandu Integritas Layanan Primer RW 06
- Empat Desa di Lawang Diterjang Cuaca Ekstrem, Lima Rumah Warga Rusak
- TPID Kota Malang Gelar Gerakan Pangan Murah Jaga Stabilitas Harga Jelang Nataru
- Cabai dan Tomat Panen Awal 2026, Pertanian Kota Malang Tak Terdampak Cuaca Ekstrem








