Malang, SERU.co.id – Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Wilayah Jawa Timur (PDFI Jatim), Dr dr Nabil Bahasuan menyebuttidak ditemukan adanya kandungan gas air mata pada kedua jenazah korban Tragedi Kanjuruhan yang telah dilakukan Visum et Repertum. Kedua korban itu kaka beradik, NDR (16) dan NDA (13).
Dr Nabil menjelaskan, dari hasil pengumpulan sempel yang ada pada kedua bagian tubuh korban, tidak ada kandungan zat berbahaya yang memicu kematian kedua putri Devu Ahok Yulfitri itu.
“Kami sudah mengumpulkan kepada badan riset dan inovasi nasional ya. Dan didapatkan tidak terdeteksi adanya gas air mata tersebut,” seru Ketua PDFI Jatim itu.
Dia menyebut, penyebab kematian dari korban ini karena adanya kekerasan dari benda tumpul. Dari hasil visum pada tubuh NDR, terdapat 4 tulang rusuk yang patah dan ditemukan adanya pendarahan yang cukup parah juga pada bagian tersebut.
Sedangkan untuk sang adik NDA, juga mengalami kekerasan benda tumpul di bagian dadanya patah dan tulang iga sebelah kanan.
“Kekerasan benda tumpul. Dari hasil tes fisiologi tidak terdeteksi adanya gas air mata, karena kita fokus pada gas air mata pada tes fisiologi . Untuk yang lebih anatomi, kita fokus kepada adanya keradangan,” paparnya.
Dirinya juga tidak bisa menjelaskan, kekesaran benda tumpul tersebut disebabkan karena terinjak-injak atau sengaja dipukul.