Pembiayaan Terlalu Besar, APBD Bondowoso 2020 Defisit Rp 140 Miliar

BEBAN BERAT: Bupati Bondowoso KH.Salwa Arifin dan Wabup H.Irwan Bachtiar Rahmat akan melakukan rescheduling sejumlah program, akibat APBD 2020 defisit Rp 140 miliar. (foto: ido)

Bondowoso,SERU- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso akan melakukan rescheduling atau penjadwalan kembali dan evaluasi sejumlah program dan kegiatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020. Ini karena, APBD Bondowoso 2020 mengalami defisit mencapai Rp 140 miliar. Bahkan, pemkab hanya mampu menutupi semua defisit anggaran sekitar Rp 70 miliar dan sisanya tidak mampu.

Defisit APBD 2020 ini diungkapkan Wakip Bupati (Wabup) H.Irwan Bachtiar Rahmat usai Rapat Koordiansi (Rakor) Persiapan Perencanaan APBD Bondowoso 2020 di Aula Sabha Bina Kantor Pemkab setempat, Jumat kemarin (3/1/2020). ”Pada program dan kegiatan APBD 2020 mengalai defisit sekitar Rp 140 miliar. Kita hanya mampu menutupi sekitar Rp 70 miliar dan sisanya tidak mampu. Sehingga, kita harus evaluasi dan rescheduling program dan kegiatan dalam APBD 2020,” kata Wabup Irwan.

Karena itu, menurut dia, akan ada pengurangan anggaran kegiatan di OPD-OPD, termasuk eksekutif dan legislatif. Seperti, anggaran pola pikir (pokir) anggota DPRD saat pembahasan beberapa program dalam APBD 2020 akan disesuaikan dengan RPJMD.  Karena, dapat mengganggu cash flow (arus kas) atau pergerakan uang masuk dan keluar kas daerah. ”Sehingga, APBD harus kita jaga dan ini ada aturan yang mengikat. Juga, kita menjaga agar defisit APBD 2020 tidak berdampak pada makro ekonomi di Bondowoso dan terhadap SAKIP kita,” jelas orang n omro dua Pemkab Bondowoso ini.

Selain itu, Wabup Irwan mengatakan, akan mengevaluasi program dan kegiatan OPD yang perlu dihemat dan masuk kategori tidak penting. Seperti perjalanan dinas, biaya pemeliharaan kendaraan, ATK, dan sebagainya. ”Untuk itu, nanti ada rapat lanjutan, yaitu, rakor khusus antara

tim anggaran dengan beberapa OPD untuk melihat kegiatan yang harus dihemat dan yang tidak penting untuk dievaluasi lagi,” katanya.

Mengingat, kata politisi PDI-P Bondowoso, ini penyebab defisit APBD 2020 adalah pembiayaan yang terlalu besar. Akibatnya, anggaran pendapatan dan pembiayaan tidak seimbang. ”Kondisi ini yang menyebabkan APBD 2020 mengalami defisit mencapai sekitar Rp 140 miliar,” jelasnya. Rakor sendiri dipimpin Bupati KH. Salwa Arifin dan Wabup H. Irwan Bachtiar Rahmat. Diikuti Sekda, Staf Ahli Bupati, para Asisten Pemkab, seluruh Kepala dan Sekretaris OPD, dan seluruh Camat di Bondowoso. (ido)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *