“Hari ini kita ingin menyerap seluruh semangat arek-arek Suroboyo itu, makanya kita sahkan APBD Surabaya dengan kekuatan Rp 11,2 triliun. Ini ada kenaikan sampai Rp 500 miliar,” kata Awi-sapaan Adi Sutarwijono.
Ia juga mengaku sempat berpesan kepada Wali Kota Eri bahwa penetapan APBD dengan waktu yang lebih dini ini, tentu akan membuat skema pembangunan akan bisa lebih ditata dengan baik ke depannya. Dengan demikian, diharapkan bisa dilakukan penyerapan yang maksimal dan kemudian kepentingan-kepentingan pada masyarakat, terutama untuk peningkatan ekonomi bisa dilayani dengan sebaik-baiknya.
“Kawan-kawan DPRD bangga, Pak Wali bangga karena paripurna hari ini adalah paripurna yang inspiratif dan ditandai dengan menyanyikan lagu “Kebyar-Kebyar” dari Gombloh sembari mengibarkan bendera merah putih dan diakhiri dengan lagu “Bagimu Negeri” dan kami semuanya menggunakan kostum pejuang yang dulu dikenakan oleh arek-arek Suroboyo ketika berjuang,” katanya.
Awi juga menjelaskan bahwa sudah beberapa tahun ini APBD Surabaya ditetapkan pada Hari Pahlawan. Menurutnya, ini akan menjadi agenda rutin tahunan sejauh DPRD dan jajaran Pemkot Surabaya bisa berkomitmen bersama untuk menata pemerintahan ini menjadi lebih baik. “Saya kira itu tidak terlalu sulit untuk dilakukan dan kita semua mengikuti regulasinya,” tegasnya.
Setelah pengesahan ini, maka tahun depan seluruh pimpinan dan anggota DPRD Surabaya akan menggunakan semua kewenangannya untuk mengawasi APBD ini. Ia juga menegaskan bahwa pengawasan itu akan dilakukan dari waktu ke waktu, terutama apakah anggaran itu sudah tepat sasaran atau tidak.
“Teman-teman DPRD semuanya sangat rajin dan teliti untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pembangunan di Surabaya. Semoga di tahun 2023 Surabaya terus membaik dan lebih maju,” pungkasnya. (ibu/ono)