Ngawi, SERU.co.id – Berhembusnya informasi mengenai pengadaan tanah Puskesmas Karangjati Kabupaten Ngawi yang diduga tidak menggunakan jasa appraisal. Namun hal itu seketika dibantah dr Yudono, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi.
Diketahui, pengadaan lahan untuk Puskesmas Karangjati seluas sekitar 50 are dianggarkan pada APBD Ngawi Tahun Anggaran 2019 senilai Rp2,55 miliar. Tahun ini dalam tahap pematangan lahan.
“Ada appraisalnya, cuma saya lupa karena pengadaan tanah itu 2019 lalu. Coba nanti konfirmasi ke Bu Sayuti karena dia PPKnya,” jelas dr. Yudono dikonfirmasi, Senin (7/11/2022).
Terpisah, Sayuti, pejabat pembuat komitmen (PPK) Dinkes Ngawi mengaku tidak tahu pengadaan lahan untuk Puskesmas Karangjati. Seingatnya, ia tidak ikut dalam pengadaan lahan di Desa Dungmiri tersebut.
“Dulu proses pengadaan tanahnya, saya kurang tahu. Bukan saya yang menangani,” jawab Sayuti melalui pesan aplikasi whatsapp.
Sementara itu, menurut salah satu warga Desa Dungmiri Kecamatan Karangjati, harga tanah sawah yang akan digunakan untuk membangun Puskesmas Karangjati tersebut Rp50 juta/are , dengan luas lahan sekitar 51 are.
“Yang beli waktu itu dr Yudono, katanya untuk Puskesmas Karangjati, dibeli dengan harga Rp50 juta per are-nya,” terang Pardi sapaan salah satu warga Desa Dungmiri.