“Potensi bencana (akibat cuaca ekstrem) tidak hanya banjir saja melainkan tanah terkikis akibat banjir. Sehingga menyebabkan ambrol dan rumah-rumah terjatuh juga perlu diwaspadai. Nah kita memberikan perhatian juga ke masyarakat, agar dalam waktu-waktu tertentu untuk tanggap,” tuturnya.
Dalam memberikan pemberitahuan terkait status bahaya bencana di Kota Malang, pihaknya tidak hanya melakukan komunikasi secara manual saja. Melainkan juga dengan Early Warning System, untuk pemberitahuan secara cepat.
Saat dikonfirmasi terkait strategi evakuasi terhadap korban-korban nantinya apabila suatu bencana tidak terhindarkan. Dirinya mengatakan, akan terus berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.
“Karena kalau mengandalkan BPBD Kota Malang, jumlah personel kita terbatas. Kami juga bergerak dengan mitra kami, ada PMI, Kelurahan Tangguh,” pungkasnya. (bim/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan